Dilansir dari IFL Science, Thomas Münzel, ketua penelitian, memaparkan bahwa sekitar dua pertiga dari kematian dini disebabkan oleh polusi udara buatan manusia--terutama dari penggunaan bahan bakar fosil.
Jumlahnya meningkat hingga 80 persen di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Jika polusi udara dikurangi dengan menghilangkan emisi bahan bakar fosil, peningkatan kualitas udara dapat menambah hingga satu tahun kehidupan dalam periode satu tahun.
Dan jika semua emisi buatan manusia dihilangkan, manusia berpeluang mendapatkan hampir dua tahun ‘tambahan’ hidup.
Polusi udara berdampak pada gangguan pernapasan dan penyakit saluran darah.
Baca Juga: Waspadai Gejala Tifus pada Anak, Selain Demam Tinggi Juga Termasuk Ketidaknyamanan di Tenggorokan
Berdasarkan data dari peneliti, penyakit kardiovaskular seperti jantung adalah yang paling cenderung memperpendek usia--mengakibatkan 43 persen hilangnya harapan hidup di seluruh dunia.
Polusi udara juga terbukti berdampak pada anak-anak di bawah usia lima tahun di negara-negara berpenghasilan rendah, juga orang-orang yang lebih tua.
Tiga perempat dari kematian yang disebabkan oleh polusi udara terjadi pada orang di atas 60 tahun.
Artikel ini telah tayang di Nationalgeographic.grid.id dengan judul Studi: Polusi Udara Sebabkan Jutaan Kematian Dini di Seluruh Dunia
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR