Intisari-Online.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyebutkan, ada perubahan gejala terhadap orang yang terjangkit Covid-19.
Saat baru pertama kali muncul di Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019 lalu, menurut dia, orang dengan virus ini langsung menunjukkan gejala sakit berat seperti demam tinggi, batuk, pilek, serta sesak napas.
Namun belakangan ini, orang yang sudah dinyatakan positif Covid-19 hanya menunjukkan gejala sakit ringan.
"Tidak terlalu berat, panasnya tidak tinggi, batuk tidak terlalu kelihatan sekali, bahkan di beberapa laporan yang kita dapatkan ada yang asimtomatik, tidak menunjukan gejala," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Yuri menyebut, gejala sakit berat tak terjadi karena virus corona yang masuk ke tubuh tidak bisa melakukan replikasi atau beranak pinak.
"Kalau dia bisa beranak-pinak menjadi banyak, pasti orang itu akan panas."
"Kalau itu ada di saluran pernapasan atas dalam jumlah yang banyak, pasti akan memacu terbentuknya lendir dan merangsang batuk," ujar Yuri.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR