Advertorial

Bayi Asal Wuhan Ini Terlahir Dalam Kondisi Terinfeksi Virus Corona, Namun Akhirnya Bisa Sembuh Sendiri Tanpa Obat Setelah 17 Hari: Dia Bahkan Tumbuh Lebih Besar

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Seorang bayi telah pulih tanpa bantuan obat-obatan setelah dilahirkan dalam kondisi terinfeksi virus corona.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Rabu (25/2/2020), Xiao Xiao dikirim ke Rumah Sakit Anak-Anak Wuhan kepada orang tua yang memiliki jenis penyakit Covid-19 yang mematikan.

Bayi perempuan itu berjuang dengan infeksi pernapasan dan kerusakan kecil di jantungnya.

Namun, karena gejalanya yang tidak terlalu parah dokter memutuskan untuk membiarkannya sembuh tanpa obat.

Baca Juga: Survei Sebut Hanya Indonesia yang Mampu Bertahan di saat Perlambatan Ekonomi China Akibat Corona Akan Menular ke Asia

Di usianya yang baru 17 hari, Xiao Xiao diberikan izin untuk kembali setelah empat tes negatif untuk penyakit ini.

"Dia tidak mengalami kesulitan bernafas, tidak batuk atau demam, karena itu kami hanya memberikan perawatan untuk kondisi miokardnya," kata Dr Zeng Lingkong, dari Departemen Neonatologi rumah sakit, kepada penyiar CCTV negara.

Dia menambahkan: "Dia bahkan tumbuh lebih besar dan lebih gemuk di sini."

Pemulihan bahagia terjadi pada bulan yang sama ketika seorang wanita yang terinfeksi coronavirus melahirkan bayi perempuan yang sehat di Xi'an.

Baca Juga: Disaksikan Banyak Orang, Bayi Laki-laki Ini Dinikahkan dengan Anjing Oleh Orang Tuanya, Alasannya Dinikahkan dengan Anjing Karena Orang Tuanya Panik Mengetahui Hal Ini

Ketika jumlah kematian global untuk coronavirus mendekati 3.000 orang, kekhawatiran bahwa itu akan menyebar ke seluruh Eropa semakin meningkat.

Enam orang telah meninggal di Italia dan dua kasus pertama telah dilaporkan di Austria.

Baca Juga: 'Jijik Tapi Kami Pasrah karena Tak Bisa Melawan', Pengakuan Murid yang Dipaksa Makan Kotoran Manusia oleh Pendampingnya, Terungkap Asal dari Kotoran Tersebut!

Sekolah-sekolah di seluruh Inggris telah dipaksa untuk mengarantina murid dan staf di tengah kekhawatiran wabah corona dan bahkan menutup sekolah-sekolah.

Itu terjadi setelah siswa mengambil bagian dalam perjalanan ke Italia utara.

Sementara diketahui, itu adalah tempat di mana kasus corona dikonfirmasi dan telah menyebabkan 11 kota di Lombardy dan Veneto dikurung.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Datangnya Badai Ferdinand, Wilayah-wilayah Ini akan Diterjang Cuaca Ekstrem pada 25 Februari-2 Maret, DKI Jakarta dan Jawa Barat Termasuk

Sekolah Independen Cransley di Northwich dan Akademi Brine Leas terdekat di Northwich , Cheshire, adalah di antara mereka yang memilih tutup.

Hal itu dilakukan setelah beberapa siswa mengembangkan gejala mirip flu setelah perjalanan ski ke wilayah tersebut.

Semua murid di Sekolah Penair di Truro , Cornwall, telah dikirim pulang setelah kembali dari perjalanan ke Ponte di Legno.

Dan SMA Salendine Nook di Huddersfield, West Yorks, telah mengirim 19 murid dan empat staf pulang seusai mereka kembali dari perjalanan ski.

Baca Juga: Pantas Banjir Disebut Sudah Enggak Ada Harga Dirinya, Video-video Ini Buktikan Sebagian Masyarakat Indonesia Malah 'Menikmati' Banjir

Hall Cross Academy di Doncaster telah memberi tahu semua staf dan siswa yang menghadiri perjalanan ski ke Italia utara untuk mengisolasi diri selama 14 hari.

Baca Juga: Dokter Mengoperasi dan Membuang Alat Vital Paisen Tanpa Persetujuan, Padahal Pasien Berulang Kali Bilang 'Tidak,' Seminggu Kemudian Pasien Menangis Karena Operasi Itu Tak Bisa Diubah

Artikel Terkait