Advertorial
Intisari-Online.com - Banyak orang yang memiliki hobi berjemur di pantai atau sunbed.
Namun, untuk melakukan hobi tersebut Anda perlu berhati-hati agar tidak mengalami pengalaman tak mengenakan seperti wanita ini.
Melansir Metro.co.uk (21/2/2020), Seorang wanita berusia 44 tahun mengungkapkan bagaimana dia berakhir harus mengamputasi telinganya setelah mengalami melanoma (kanker kulit) yang disebabkan kelalaian dirinya sendiri.
Wanita bernama Anthea Smith, dari Bolton, ini melakukan hobi berjemurnya sejak usia 14 tahun, namun tidak menyadari bahaya serius yang bisa ditimbulkan berjemur pada kulit.
Baca Juga: Penelitian: Tingkatkan Konsumsi Vitamin A untuk Turunkan Risiko Kanker Kulit
Awalnya, dia menemukan sebuah titik aneh di telinga luarnya pada tahun 2010, kemudian tanda itu dianggap oleh para dokter sebagai 'kutil'.
Lima tahun kemudian 'kutil' itu tumbuh menjadi berwarna hitan dan coklat sehingga ia kembali memeriksakan diri ke dokter.
Anthea dirujuk dari dokter kulit ke ahli bedah plastik, kemudian dilakukan biopsi darurat kepadanya.
Setelah dokter melakukan biopsi, ibu dua anak itu didiagnosis menderita melanoma stasium 3C, tepatnya pada bulan Juli 2015.
Kondisi wanita tersebut mengharuskan ia melakukan dua operasi untuk mengangkat melanoma, yang memakan waktu 13 jam lamanya.
Kemudian, akibatnya wanita itu kehilangan telinga bagian dalam, kelenjar getah bening, tragus, kelenjar ludah, dan tulang temporal.
pekerja dewan lokal mengatakan bahwa wanita itu menjadi seperti 'alien' karena memiliki lubang terbuka di sisi kepalanya.
"Saya kecanduan memiliki (kulit) coklat dan disamak. Terutama itu sunbed karena hasilnya lebih cepat," kata Anthea kepada BBC.
Anthea pun menyesali apa yang telah terjadi kepadanya.
Lalu, bagaimana caranya agar tetap bisa melakukan hobi berjemur tanpa membahayakan kesehatan kulit?
Melansir Kompas.com, Australian Cancer Council pada tahun 2011 mengeluarkan rekomendasi untuk tidak berjemur atau terpapar matahari terlalu lama pada siang hari.
Disebutkan bahwa ada 3 jenis radiasi UV (Ultraviolet) yang dipancarkan matahari, namun hanya UVA dan UVB yang berpengaruh pada tubuh manusia.
Baca Juga: Masukkan Indonesia sebagai Negara Maju, Rupanya AS Punya Maksud Terselubung
Rasiasi UV sebenarnya membantu dalam membentuk sintesis vitamin D bagi tubuh, namun jika berlebihan juga bisa menjadi penyebab kulit terbakar hingga kanker kulit.
Berikut saran yang bisa diterapkan oleh Anda yang hobi berjemur.
1. Perhatikan pigmen kulit
Untuk Anda yang berkulit lebih putih, disarankan untuk tidak berlama-lama di bawah dinar matahari agar terhindar dari kulit terbakar.
Sementara untuk yang berkulit gelap, bisa sedikit lebih lama di bawah sinar matahari.
2. Perhatikan waktu yang tepat untuk berjemur
Sinar matahari yang direkomendasikan oleh para ahli adalah mulai dari pagi hari menjelang siang, dan sebaiknya menghindari sinar matahari pukul 10 pagi hingga pukul 3 sore.
Waktu pagi ini dianggap waktu yang tepat untuk mendapatkan manfaat matahari dan mengurangi risiko bahaya paparan sinar ultraviolet.
Menurut William B. Grant, seorang peneliti dari Pusat Penelitian Kesehatan di California, sinar UVA memiliki peran penting dalam meningkatkan risiko melanoma dibandingkan dengan UVB.
Ketika matahari berada di bawah horizon atau langit bagian bawah yang berbatasan dengan permukaan bumi atau laut, seperti di awal pagi atau waktu sore menjelang malam, sinar matahari yang dipancarkan hanya UVA, dan sangat sedikit sinar UVB.
3. Perhatikan durasi di bawah paparan matahari
Meski awal pagi atau waktu sore bisa aman untuk berjemur, namun Anda tetap tidak boleh berlebihan dalam berjemur.
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal bagi tubuh, disarankan untuk menghabiskan waktu sekitar 20 hingga 30 menit di pagi dan sore hari.