Advertorial

75 Persen Spesies Bumi Hancur Saat Serangan Asteroid 66 Juta Tahun Lalu, Namun Spesies Satu Ini Berhasil Bertahan, Bukan Dinosaurus!

Tatik Ariyani

Editor

Asteroid besar berukuran 10 kilometer menghantam bumi hingga membuat punah dinosarurus. Dari peristiwa tersebut, kura-kura ini menyelamatkan diri
Asteroid besar berukuran 10 kilometer menghantam bumi hingga membuat punah dinosarurus. Dari peristiwa tersebut, kura-kura ini menyelamatkan diri

Intisari-Online.com- Sekitar 66 juta tahun lalu, sebuah asteroid dengan diameter 10 kilometer menghantam bumi.

Asteroid tersebutmemusnahkan 75 persen spesies purba pada masa itu, termasuk dinosaurus.

Namun, studi terbaru menemukan bahwa kura-kura purba ternyata mampu bertahan dari bencana tersebut.

Baca Juga:NASA Beri Peringatan! Asteroid Berkekuatan 15 Kali Bom Hiroshima Akan Hantam Bumi pada 2022, Beginilah Prediksi 'Kiamat' yang Akan Terjadi

Fosil yang baru-baru ini ditemukan di sekitar Prancis, sempat membuat para ilmuwan bertanya-tanya bagaimana kura-kura bisa bertahan dari hantaman asteroid.

Padahal bencana tersebut mengakibatkan samudera menjadi asam, bahkan mampu menjadi hujan asam yang mengubah habitat kura-kura.

Kura-kura purba berukuran 60 sentimeter yang telah dianalisis oleh Adan Perez Garcia, paleontolog dari Kelompok Evolusi Biologi Universitas Nasional Pendidikan Jarak Jauh, Spanyol (UNED), adalahLaurasichersis relicta.

Baca Juga:Asteroid Seukuran Rumah Akan Melintasi Bumi dengan Kecepatan Lebih dari 30.000 Km/Jam dalam Jarak Dekat, Berbahayakah?

“Alasan mengapa Laurasicheris tersebut selamat dari bencana besar, sedangkan tak satupun kura-kura primitif Amerika Utara, Eropa, dan Asia lainnya yang berhasil melakukannya masih menjadi hal yang misterius,” kata Perez.

Perez Garcia memperkirakan, kura-kura ini mungkin berasal dari bagian lain bumi.

Baca Juga:Indonesia, China Serta 3 Negara Lainnya Dicabut AS dari Daftar Negara Berkembang, Ada Apa Sebenarnya?

Meskipun fosilnya ditemukan di Perancis, sebenarnya Laurasicheris tersebut memiliki leluhur di benua Asia.

"Kura-kura ini adalah representasi terakhir dari kelompok yang sebelumnya diidentifikasi di Cina dan Mongolia, yang dikenal sejak Jurassic, lebih dari 100 juta tahun sebelum kura-kuraLaurasichersisEropa yang baru ada," tambahnya.

Peneliti juga mengatakan kelompok kura-kura tersebut tiba di Eropa tak lama setelah akhir masa Mesozoikum pada 66 juta tahun lalu.

Laurasichersis relictamemiliki ciri-ciri unik.

Cangkangnya memiliki struktur yang keras pada bagian leher, kaki, dan ekor.

Bagian tersebut juga berukuran 60 sentimeter selama masa dewasa, serta tidak bisa menarik lehernya seperti reptil purba pada umumnya.

Baca Juga:Ulurkan Tangan Minta Belas Kasihan Orang, Bocah Cilik Ini Tiba-tiba Todongkan Pistol Mainan Minta Uang Lebih

Perez Garcia menekankan, “Meskipun jumlah lempengnya biasanya sama pada sebagian besar kura-kura, bagian cangkang ventral dari spesies baru diberi jumlah yang lebih besar dari unsur-unsur ini daripada yang dikenal dari kura-kura lainnya”

Kini fosil kura-kura purba tersebut ditempatkan di koleksi paleontologi Muséum National d'Histoire Naturelle, Paris.

Artikel ini pernah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Tak Disangka, Kura-Kura Purba Ternyata Bertahan dari Hantaman Asteroid"

Artikel Terkait