Advertorial
Intisari-Online.com -Dahulu kala, salamander bernama olm (Proteus anguinus) terbiasa dengan paparan cahaya matahari dan diterpa oleh hujan.
Tetapi jutaan tahun yang lalu, salamanderakuatik ini dipindahkan ke gua-gua bawah laut di bawah Pegunungan Dinaric Eropa tenggara.
Seiring waktu, mereka pun berevolusi menjadi makhluk pucat, buta, kaki-panjang yang dikenal sekarang.
Namun, belakangan para peneliti merasa ada yang ganjil dari keberadaan makhluk ini.
Penyebabnya adalah salamander ini dianggap 'menghantui' sebuah gua yang sama selama 7 tahun.
Apalagi, fakta menunjukkan bahwa gua yang gelap gulita tersebut hampir tak memiliki sumber makanan.
Lalu, bagiamana olm dapat tetap hidup di dalam gue tersebut selama 7 tahun?
Inilah yang ditemukan oleh para peneliti.
Baca Juga: Robot Salamander Ini Digunakan untuk Memelajari Pergerakan Syaraf Tulang Belakang
Sebuah penelitian berhasil mengungkapkan sebuah sifat unik yang membantu olm untuk menghuni gua batu kapur di Bosnia-Herzegovina timur yang nyaris tak memiliki makanan.
Caranya adalah dengan dengan tidak banyak bergerak, bahkan hampir tak bergerak sama sekali.
Hal inidipaparkan dalamJournal of Zoology 28 Januari 2020.
Gua hitam pekat itu tampaknya penuh dengan makhluk ketika ahli zoologi Gergely Balázs dari Universitas Eötvös Loránd di Budapest dan rekan-rekannya mulai mencari olm sekitar 10 tahun yang lalu.
Setelah berulang kali menyelam di gua, para peneliti mulai curiga bahwa mereka selalu melihat olm yang sama di tempat yang sama.
Maka mulai tahun 2010, tim menggunakan spidol cair yang dapat disuntikkan untuk menandai 26 olm yang ditemukan di gua.
Dengan menggunakan pola penandaan yang unik untuk setiap olm, para peneliti dapat mengenali salamander dengan penglihatan, mencatat seberapa jauh setiap olm bergerak di antara penampakan selama delapan tahun.
Selain olm yang sangat tidak aktif, sebagian besar lainnya tampaknya tidak bergerak lebih dari 10 meter dari tempat aslinya selama beberapa tahun, para ilmuwan menemukan.
Baca Juga: Nelayan di China Baru Saja Menemukan Salamander Raksasa Berusia Dua Abad
Langkah lambat telah membantu mereka menghemat energi selama rentang hidup yang dapat berlangsung selama sekitar 100 tahun, kata para peneliti.
Konservasi energi sangat penting dalam gua-gua ini.
Dengan sedikit memakan berupacrustacea dan siput yang dimakan olahan, salamander bisa bertahan 10 tahun tanpa makan.
Atau, olm mungkin telah berkeliaran di seluruh gua tetapi kembali untuk beristirahat di tempat yang sama pada waktunya untuk kunjungan peneliti berikutnya - skenario yang menurut Baláz kurang mungkin.
“Mereka adalah perenang yang sangat baik,” kata Balázs.
Jadi olek seperti belut bisa “bergerak dan mencoba tempat yang berbeda untuk melihat apakah tetangga lebih baik, atau ada lebih banyak mangsa ... atau apa pun.
"Dan mereka tidak melakukannya," tuturBalázs.
Amfibi lain yang cenderung menempel pada satu lokasi biasanya tergantung pada habitat mikro yang unik - seperti daun berisi air dari tanaman bromeliad tunggal, atau di bawah batu tertentu.
Olm hidup di tempat di mana habitat yang cocok tersebar di seluruh sistem gua yang panjang dan berliku, di mana kepadatan mangsa lebih atau kurang stabil.
Tidak banyak makanan, tetapi didistribusikan secara merata, kata Balázs.
Jadi mungkin tidak ada manfaat nyata untuk bergerak di lingkungan di mana kemungkinan menyambar krustasea kecil atau siput sama di mana-mana, katanya.
Ahli biologi gua, Matthew Niemiller dari University of Alabama di Huntsville setuju.
"Jika Anda seorang salamander yang mencoba bertahan di ... lingkungan yang miskin makanan ini dan Anda menemukan area yang bagus untuk membangun rumah atau wilayah - mengapa Anda pergi?"
Uniknya olm justru akan bergerak cukup aktif selama 12,5 tahun sekali. Bahkan bisa dibilang pada periode tersebut mereka sangat aktif.
Ingin tahu alasannya? Ternyata karena mereka ingin kawin.