Advertorial

Berawal dari Seorang Pemandu yang Tersandung Tulang, Misteri Danau yang Dipenuhi hingga 600 Kerangka Manusia Ini Dimulai, Peneliti Kesulitan Ungkap Penyebabnya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Roopkund adalah danau Himalaya air jernih yang indah, terletak di interior distrik Chamoli, negara bagian Uttarakhand, India.

Ini adalah danau yang indah dikelilingi oleh puncak dan gletser Himalaya yang tertutup salju yang megah.

Roopkund juga dikenal sebagai danau yang dipenuhi kerangka.

Hal ini lantaran ditemukan adanya sejumlah besar kerangka manusia yang tergeletak berserakan di sekitar danau.

Baca Juga: Diduga Jadi Pemicu Meninggalnya Ashraf Sinclair, CrossFit Ternyata pernah 'Membunuh' Instrukturnya Sendiri

Ada kisah menarik di balik misteri Danau Roopkund ini.

Pada tahun 1942, seorang penjaga taman menemukan kerangka di sini.

Tak tanggung-tanggung, jumlah kerangka yang ditemukan mencapai enam ratus kerangka manusia.

Kerangka-kerangka itu bertebaran di setiap danau yang membuat tampilan danau lebih indah namun juga lebih misterius.

Baca Juga: Dulu Model Majalah Playboy dan Kerap Tampil Seksi Umbar Aurat, Model Ini Berubah 180 Derajat Setelah 7 Bulan Belajar Agama Islam Hingga Rela Ditinggalkan Pengemarnya

Ketika kerangka itu pertama kali ditemukan, diyakini bahwa epidemi, tanah longsor atau badai salju yang menyebabkan kematian sebegitu banyak manusia.

Menurut penanggalan karbon yang dilakukan pada sampel pada 1960-an menunjukkan bahwa ini mungkin kerangka orang-orang dari periode antara abad ke-12-15.

Baca Juga: Mati-matian Berjuang Mendapatkan Kemerdekaan, Timor Leste Ternyata Pernah Dikacaukan Hanya Oleh Satu Orang yang Berani Tembak Presidennya Hingga Bikin Kondisinya Memprihatinkan

Namun, menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan India dan Eropa, kerangka itu milik orang-orang yang berasal dari abad ke-9.

Kelompok yang melakukan penelitian juga mengumpulkan tubuh yang diawetkan serta tengkorak yang rusak dari daerah di sekitar danau.

Menurut laporan penelitian, orang-orang meninggal bukan karena epidemi tetapi kemungkinan hujan es.

Bukan hujan es biasa, hujan es yang ini diduga memiliki ukuran sebesar bola kriket.

Baca Juga: Kim Jong Un Gugup dan Syok, Untuk Pertama Kalinya Intel AS Ketahui Kondisi Mental Pemimpin Korea Utara Itu yang Kemudian Larang Warganya Menggunakan Ponsel Usai Terbunuhnya Qasem Soleimani

Dengan adanya hujan semacam itu dan tanpa tempat berlindung di Himalaya terbuka, semua orang pasti binasa.

Para peneliti menyimpulkan bahwa kematian itu disebabkan oleh pukulan fatal di bagian belakang kepala mereka dan bukan karena luka oleh senjata, longsor atau tanah longsor.

Tanda-tanda di tengkorak dan bahu mereka ditunjukkan terkena sesuatu, seperti bola kriket.

Baca Juga: Istrinya Terinfeksi Virus Corona, Sang Suami Merawatnya Sendiri di Rumah, Sang Istri Berkali-kali Meminta Suaminya Tak Mendekat Tapi Tidak Memperdulikannya

Tidak adanya luka pada bagian tubuh lain menunjukkan bahwa benda bulat keras, mungkin bola es kriket atau bola es, jatuh dari atas.

Danau, yang dikenal sebagai 'Danau kerangka', terletak di ketinggian 5.029 meter, di Himalaya.

Setiap tahun, ketika salju mencair, seseorang dapat melihat ratusan tengkorak yang berserakan.

Sebelumnya diyakini bahwa tengkorak itu milik Jenderal Zorawar Singh dari Kashmir dan anak buahnya, yang tersesat dan mati di tengah-tengah wilayah Himalaya setelah mereka terjebak dalam cuaca buruk ketika kembali dari pertempuran Tibet pada tahun 1841.

Baca Juga: Rahasia dan Misterius, Inilah Satgultor 81 Bentukan Prabowo dan Luhut, Keluarga Saja Tak Tahu Tugas-tugasnya

Atau itu bisa jadi epidemi atau ritual bunuh diri yang dilakukan di dekat danau.

Roopkund dikenal sebagai danau misteri dan dikelilingi oleh gletser bertabur batu dan pegunungan yang diselimuti salju.

Danau itu sekitar dua meter dan mengundang ratusan wisatawan dan peziarah.

Peziarah menghadiri Nanda Devi Raj Jat yang terjadi setiap dua belas tahun sekali di Roopkund, di mana Dewi Nanda disembah.

Baca Juga: (Foto) Inilah 6 Kejadian Mengerikan yang Pernah Tertangkap Oleh Kamera 'Drone', Termasuk Saat Seseorang Dipenggal dan Adanya 'Monster' di Perairan Papua

Meskipun ada berbagai rute trekking yang dapat dipilih, umumnya para penjelajah lebih suka memulai dari Lohajung.

Lohajung adalah kepala jalan terakhir yang harus dilalui seseorang untuk mencapai Roopkund.

Dari Lohajung kita harus melakukan perjalanan ke tempat yang disebut Ran Ki Dhar di mana orang dapat berkemah.

Perhentian berkemah berikutnya adalah di Bedni Bugyal yang berjarak sekitar 12-13 Km dari Wan.

Dari sini Bhaguwabasa berjarak sekitar 10-11 Km perjalanan dan salah satu jalannya mengarah ke ke Roopkund.

Baca Juga: Rahasia dan Misterius, Inilah Satgultor 81 Bentukan Prabowo dan Luhut, Keluarga Saja Tak Tahu Tugas-tugasnya

Artikel Terkait