Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang hakim yang menerima suap dianggap sebagai penjahat yang paling jahat pada masa Persia Kuno dahulu.
Tidak sekedar hukuman cambuk atau penjara, tapi mereka bisa dihukum dengan sangat kejam.
Suatu ketika, seorang hakim di Persia bernama Sisamnes tertangkap basah telah menerima suap untuk pembebasan kasus seorang penjahat.
Saat itu Persia tengah dipimpin oleh Raja Darius yang terkenal adil dan tegas.
Baca Juga:Tragedi Berdarah: Ayah Inses dengan Putrinya, Kisahnya Berakhir dengan Pembunuhan Berantai
Baca Juga:Tradisi Pati Obong, Saat Para Janda Membakar Diri Untuk Menjaga Kehormatannya
Raja Darius bertekad untuk menjadikan kasus Sisamnes ini yang terakhir dan semua hakim di Persia jera.
Menurut Raja Darius, pengadilan dibuat untuk menjadi panutan penyelesaian masalah yang tidak memihak, jujur, transparan dan adil.
Setelah penuh pertimbangan, Sisamnes akhirnya dihukum mati.
Dia dibunuh oleh algojo, tapi itu baru permulaan.
Raja Darius kemudian memerintahkan alhojo untuk menguliti setiap inci kulit tubuh Sisamnes.
Setelah lembaran kulit itu sudah terlepas sempurna dari tubuh Sisamnes, Raja Darius kembali memberi titah.
Kulit Sisamnes dijahit dan dibuat menjadi sebuah kursi hakim yang baru.
Sejak saat itu, hakim pengadilan Persia harus duduk di atas kursi yang terbuat dari kulit manusia.
Baca Juga:Begini Gambaran Garis Tangan Orang yang akan Kaya Raya di Masa Depannya. Coba Cek Milik Anda!
Baca Juga:Sering Dihujat Netizen, Beginilah Gaya Cosplay 'Low-Budget' Mimi Peri yang Kocak
Hal yang membuatnya terasa makin buruk adalah hakim baru pengganti Sisamnes adalah putranya sendiri.
Saat memimpin persidangan, dia harus duduk di atas kursi yang terbuat dari kulit sang ayah.
Mengingatkan akan betapa sadisnya hukuman yang diterima ayahnya.
Raja Darius senang, karena sejak saat itu semua hakim di Persia tidak akan menerima suap lagi.
Mereka jera dan bekerja dengan jujur.
Jika hukuman serupa diterapkan di era modern seperti saat ini, mungkin Raja Darius yang sudah masuk penjara karena bersikap terlalu sadis.
Baca Juga:Realita Bekerja di Kapal Pesiar: Saat Beban Kerja Tidak Semanis Gajinya!