Advertorial
Intisari-Online.com -Zaman dahulu teknologi dalam peperangan memang belum begitu maju seperti sekarang.
Namun, bukan berarti zaman dahulu senjata untuk perang tidak berbahaya.
Indonesia misalnya, terkenal akan kekuatan dengan senjata tradisional yang bernama 'bambu runcing' yang ditakuti musuh.
Bagaimana dengan negara lain?
Baca Juga:Pertikaian Arab–Israel: Lahirnya Negara Israel dan Terjadinya Perang Arab-Israel
Dalam Perang Dunia I, ada beberapa negara yang diklaim memakai senjata panah besi, mirip paku namun lebih aero dinamis.
Panah-panah mematikan ini dikenal sebagai 'flechette' dan dianggap sangat berbahaya.
Beberapa sumber, mengatakan Perancis merupakan salah satu negara yang menggunakan untuk perang pada Perang Dunia I.
Mereka menanamkan rasa takut yang signifikan pada musuh.
Baca Juga:Mereka Mengkloning Diri Untuk Menyerupai Orangtua Terkasihnya, Keren Banget!
Alat mirip paku baja ini memiliki kemampuan menghancurkan tubuh dari kepala sampai kaki mengakibatkan mutilasi tubuh yang mengerikan.
Senjata itu dikembangkan selama tahap awal Perang Besar pada tahun 1915.
Flechette memiliki panjang lima inci dan memiliki ujung runcing setengah inci.
Panah-panah baja itu kemudian dikemas dalam kotak dan ditempatkanpada kokpit.
Baca Juga:Anak Pertama Kerap Jadi yang Terpandai, Karena Gizinya Lebih Baik?
Flechtte, pembunuh inovatif ini dikatakan pertama kali ditemukan oleh orang Italia, antara tahun 1911-1912.
Namun temuannya dikatakan belum tentu untuk tujuan peperangan.
Ketika Perang Dunia I, panah ini digunkan oleh Perancis pada tahun 1914.
Setelah mengamati efektivitas dari panah mematikan ini, akhirnya Flechette digunakan oleh pasukan Inggris dan Jerman.
Seluruh mekanisme penembakan flechette itu sangat sederhana, sebuah tabung kecil ditempelkan di bagian bawah badan pesawat yang dikendalikan melalui tali tipis.
Setelah menarik tali, akan membuka tempatpenyimpan flechette dan akan menembakkan flechette pada musuh atau warga sipil di bawahnya.
Setiap tabung berisi sekitar 20 hingga 250 flechette.
Namun, pada suatu kesempatan di tahun 1915, seorang pilot Prancis dilaporkan menjatuhkan sebanyak 18.000 fleket di atas pasukan Jerman.
Baca Juga:Pohon Ini 'Menangis' Jika Ditebang, Apakah Karena Bisa Merasa Sedih?
Namun semakin lama, flechetteterbukti kurang efektif dan semua pihak berpegang pada penghancuran yang lebih tepat dan lebih efektif, yaitu bom. (Adrie P. Saputra)