Advertorial

Anak Pertama Kerap Jadi yang Terpandai, Karena Gizinya Lebih Baik?

K. Tatik Wardayati
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com – Anak pertama itu biasanya lebih cerdas daripada adik-adiknya. Inilah pendapat sepasang suami isteri cendekiawan Australia dan seorang profesor Psikologi dari Universitas Michigan di Amerika yang masing-masing telah mengadakan penyelidikan tersendiri, seperti apa yang kami baca dalam Die Welt.

Profesor Kenneth Start dan isterinya Ann dari Universitas Melbourne telah menerbitkan hasil- hasil penyelidikan mereka dalam suatu laporan yang berjudul: "Research in education" (Riset dalam pendidikan) yang diterbitkan oleh penerbitan Universitas Manchester.

Kedua cendekiawan Australia itu telah menyelidiki dan mengamat-amati 155 anak-anak, 76 perempuari dan 79 laki-laki dan telah meminta pada guru-guru anak-anak itu untuk membagi anak-anak itu dan kelompok kecerdasan dan kesanggupan belajar.

Dalam report dikatakan: Dalam pengamatan para guru maka anak-anak pertama mempunyai kesanggupan belajar lebih daripada anak-anak yang lahir sebagai anak kedua atau ketiga.

BACA JUGA:Berkah Tahun Baru! Setelah Alami 8 Kali Keguguran, Wanita Ini Akhirnya Lahirkan Anak Pertamanya di Tahun Baru 2018

Menurut suami isteri Start mungkin 6 sebab ini menjadi dasarnya:

  • Ada bukti bahwa anak pertama itu mempunyai I.Q. yang lebih tinggi meskipun sebabnya belum diketahui.
  • Biasanya anak pertama itu dijadikan contoh bagi adik-adiknya oleh orang tua. Selain daripada itu orang tua menyesuaikan taraf percakapan mereka pada anak yang tertua kalau mereka sedang berbicara dengan anak-anak, karena itu kepandaian berbicara anak tertua maju lebih cepat.
  • Oleh karena separo kecerdasan seorang dewasa itu dibentuk sebelum ia berumur 4 tahun, maka "penggalakan" daya berbicara tadi menyebabkan I.Q. lebih tinggi dan banyak keuntungan lain.
  • Sesudah adik-adiknya lahir, maka anak pertama itu, untuk melupakan kekurangan cinta yang sekarang dilimpahkan pada adik-adiknya cenderung untuk memperlihatkan bahwa ia itu lebih pandai dengan berusaha sekeras-kerasnya.
  • Para orang tua biasanya memberikan banyak perhatian pada anak pertama dan mempunyai harapan tinggi bagi masa depannya. Perhatian ini mendapat reaksi baik dari sang anak.
  • Anak pertama mendapat mainan-mainan yang bersifat mendidik paling dulu. Adik-adiknya mendapat mainan bekas. Karena itu tidak begitu tertarik pada mainan itu lagi.
Profesor Start dan isterinya mengatakan bahwa mereka tidak memberitahukan pada para guru akan maksud penyelidikan mereka untuk mencegah pendapat-pendapat yang dipengaruhi oleh pribadi masing-masing.

Ahli Psikologi Prof Robert Zajonc berdasarkan pada risetnya berpendapat bahwa: Jika anda mementingkan kemajuan kecerdasan putera anda maka sebaiknya anda hanya mempunyai dua orang anak saja. Sebab kecerdasan itu berkurang dengan setiap anak yang lahir sesudahnya.

Zajonc telah menemukan bahwa dalam keluarga yang hanya mempunyai anak dua, anak pertama biasanya mempunyai I.Q. tertiriggi, sedangkan anak bungsu dari sebuah keluarga yang mempunyai sembilan mempunyai 'I.Q. yang rendah.

Cendekiawan itu juga mengatakan apa yang mungkin menjadi sebab-sebabnya. Yakni dapat dimengerti bahwa rahim ibu makin lemah dengan setiap anak yang dilahirkannya.

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari April 1976)

BACA JUGA: Dibanding Anak Pertama, Anak Kedua Lebih Sulit Diatur. Benarkah?

Artikel Terkait