Advertorial

Seorang Bayi yang Lahir dari Rahim Pasien Virus Corona Teruji Negatif dari Penyakit Mematikan Itu, Ilmuwan Justru Dibuat Bingung karena Hal Ini

Khaerunisa

Editor

Baru-baru ini seorang bayi yang lahir dari wanita terdiagnosis positif virus corona di China membuat bingung para ilmuwan
Baru-baru ini seorang bayi yang lahir dari wanita terdiagnosis positif virus corona di China membuat bingung para ilmuwan

Intisari-Online.com - Sejauh ini cara penularan virus corona masih diyakini terjadi melalui penularan kontak langsung yaitu melalui droplet atau melalui batuk dan bersin.

Cara penularan lainnya terus diselidiki.

Namun, penularan virus corona dari ibu hamil kepada anak yang ada di rahimnya masih menjadi pro dan kontra.

Melansir dari Dailymail.co.uk (15/2/2020), Baru-baru ini seorang bayi yang lahir dari wanita terdiagnosis positif virus corona di China membuat bingung para ilmuwan.

Baca Juga: Jadi Negara dengan Korban Virus Corona Tertinggi Setelah China, Singapura Dihantam Krisis Hebat, Tisu Toilet Berubah Jadi Mata Uang

Pasalnya, setelah melalui pengujian, bayi yang baru dilahirkan itu dinyatakan negatif untuk penyakit pernafasan.

Padahal, sebelumnya para ilmuwan menyatakan kekhawatirannya bahwa virus corona dapat ditularkan di dalam rahim.

Hal itu bukan tanpa dasar, karena sebagian besar kasus bayi yang dilahirkan dalam kondisi tersebut kemudian dinyatakan positif virus corona setelah melalui pengujian.

Tak ayal kenyataan itu membuat para ilmuwan terpecah pendapatnya tentang apakah virus corona dapat ditransfer ke bayi di dalam rahim atau tidak.

Baca Juga: Kisah Seorang Wanita yang Dipasung 6 Tahun, Diduga Ikut Aliran Sesat Setelah Jadi SPG: Dia Sering Mengamuk, Mengacak-acak Rumah

Diketahui sejak virus corona mewabah pada Desember tahun lalu, sangat sedikit bayi yang terinfeksi virus mematikan ini.

Namun pada awal bulan ini, seorang bayi di China yang lahir dari ibu pasien virus corona Wuhan atau yang kini resmi bernama COVID-19, didiagnosis dengan penyakit ini.

Penyakit tersebut menyebabkan si bayi mengalami masalah pernapasan dan dapat menyebabkan kematian 30 jam setelah melahirkan.

Petugas medis telah melakukan tes pada bayi tersebut 30 jam kemudian dan hasilnya ternyata positif.

Baca Juga: Tak Kalah Mematikan dari Skullbreaker Challenge, Inilah 6 Challenge Mematikan yang Wajib Anda Peringatkan kepada Anak-anak Anda!

Bayi itu pun kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Wuhan, yang ditunjuk oleh pemerintah untuk merawat semua anak yang terinfeksi.

Kondisi bayi tersebut stabil pada saat itu dan sedang diawasi dengan ketat.

Rumah sakit pun mengumumkan melalui pos akun media sosial resminya tentang bagaimana potensi rute penularan baru virus ini.

"Ini mengingatkan kita untuk memperhatikan potensi rute penularan baru dari virus corona, penularan vertikal dari ibu ke bayi," kata Dr Zeng Lingkong, kepala dokter dari Rumah Sakit Departemen Neonatal Medicine.

Baca Juga: Dendanya Capai Rp 5,8 Miliar, Penjual Masker di Indonesia 'Goreng' Harga Masker hingga Lebih Mahal dari Emas, Sementara di China Sanksi Denda Mengancam Para Penimbun

Bayi tersebut adalah satu dari dua bayi yang ditemukan oleh Rumah Sakit Anak Wuhan membawa virus corona setelah dilahirkan.

Bayi lainnya adalah bayi berumur 17 hari yang ditemukan sakit setelah sempat lahir sehat pada 13 januari lalu.

Rumah sakit mengungkapkan jika orangtua bayi itu menyewa seorang pengasuh untuk merawatnya pada 22 januari sebelum si bayi didiagnosis positif virus corona.

Kemudian perawat itu didiagnosis virus corona tidak lama kemudian.

Baca Juga: Viral! Gubernur Kalteng yang Pernah Jadi Suami Ussy Sulistiawaty Turunkan Paksa Pasien dari Ambulans di Tengah Jalan, Untuk Apa?

Namun, Ibu bayi juga ditemukan memiliki virus korona pada tanggal 26 Januari, sehingga kasus ini menjadi cukup rumit.

Si bayi mulai batuk dan demam tiga hari kemudian setelah sang ibu dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Tepatnya tanggal 31 Januari setelah dokter memberikan serangkaian pemeriksaan, bayi itu didiagnosis positif virus corona.

Baca Juga: Gejala Diabetes pada Anak Sama Seperti Orang Dewasa, Termasuk Haus dan Sering Buang Air Kecil, Tapi apa Penyebab Diabetes pada Anak?

Sehingga belum bisa terkonfirmasi apakah bayi itu telah terinfeksi virus corona dari ibunya atau dari pengasuhnya.

Kemunculan bayi yang lahir dengan status negatif virus corona semakin memperpanjang kebingungan diantara para ilmuwan.

Sementara bayi yang baru-baru ini dinyatakan negatif kini telah diambil dari ibunya yang terinfeksi oleh pekerja medis, bayi itu telah dipulangkan ke rumahnya.

Baca Juga: Disebut Terawan Menghina Karena Sebut Indonesia Tak Bisa Mendeteksi Virus Corona, Professor Harvard Tanggapi Respon Keras Itu Dengan Bongkar Risetnya Soal Virus Corona

Hingga kini virus corona setidaknya telah menginfeksi 66.492 orang di China dan menyebar ke lebih dari dua lusin negara lain.

Situasi tersebut telah memicu desakan untuk mendisinfeksi tempat-tempat umum dan meminimalkan kontak di antara orang-orang.

Hari ini, bank-bank Cina terekam mendisinfeksi uang kertas dan menempatkannya di karantina karena kekhawatiran akan kontaminasi.

Baca Juga: Wisata Seks Halal di Indonesia Baru Terbongkar, Ternyata Sudah Mendunia Sejak 8 Tahun Lalu Terungkap dari Video Ini, Mucikari Ungkap Pelangganya Orang Arab Sering Minta Hal Ini

Artikel Terkait