Advertorial
Intisari-Online.com -Seringkali, kelalaian orang tua menyebabkan bayi mereka berakhir tragis.
Melansir dari Metro.co.uk, pada 2018 lalu, ibu dari seorang bayi bernama Aiden Miller Aaron menyadari bahwa ada sesuatu yang salah ketika dirinya selesai bekerja dan kembali mengambil mobil.
Sang suami yang mengungkapkan kejadian itu kepada Wave TV berkata dengan pilu bagaimana anaknya ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan.
"Dia bilang dia membuka pintu mobil dan menyadari seperti apa bau itu? Dan dia melihat Aiden masih di kursi belakang," ungkap sang ayah dari bayi Aaron.
Sang istri menemukan bayi Aaron yang malang di dalam mobil dengan bau seperti terpanggang!
Dikutip dari Nova.id, polisi segera datang dengan personil darurat setelah menerima panggilan untuk mencari bantuan medis.
Bayi berusia hitungan bulan ini dinyatakan meninggal di sebuah rumah sakit di kota Louisville, Kentucky.
Sang ibu seharusnya menurunkan kedua anaknya di pusat penitipan anak seperti biasa.
Namun, kali itu setelah menurunkan putrinya, sang ibu lupa membawa serta bayi Aaron.
Bayi Aaron berada di kursi belakang mobil yang terparkir di luar tempat kerja sang ibu.
"Saya masih tidak mengerti bagaimana itu terjadi. Jelas itu terjadi. Itu baru saja terjadi di keluarga saya. Tidak ada yang lebih dekat ke rumah daripada ini. Perlu diingat bahwa bayi itu adalah prioritas nomor satu. Tidak dapat dimaafkan jika ada anak yang harus melalui dan untuk orang tua harus kehilangan anak seperti ini," ungkap sang ayah dari bayi Aaron.
Kasus serupa yang terbaru terjadi sekitar tahun 2019 lalu.
Ayah dari bayi kembar yang meninggal setelah ditinggalkan di dalam mobil dengan panas 30 derajat Celcius selama 8 jam membantah pembunuhan terhadap kedua bayinya tersebut.
Dilansir dari Metro, Minggu (28/7/2019), Juan Rodriguez (39) menangis di pengadilan ketika dia mengatakan dirinya tidak bersalah atas dua tuduhan pembunuhan, yakni pembunuhan karena kelalaian dan membahayakan kesejahteraan anak.
Si kembar yang berusia 11 bulan, Luna dan Phoenix sebelumnya ditinggalkan di bangku belakang mobil Honda Accord yang terparkir di The Bronx, di New York City, sekitar jam 8 pagi pada hari Jumat, 26 Juli.
Rodriguez baru kembali ke mobil pada pukul 4 sore setelah menyelesaikan shift kerjanya sebagai pekerja sosial.
Saat itu, dia mendapati kedua anak kembarnya sudah mengeluarkan busa pada mulutnya.
Rodriguz, ayah dari lima anak itu, dibebaskan pada hari Sabtu dengan jaminan sebesar $ 100.000 (sekitar Rp1,4 miliar). Dia masih harus menghadiri pengadilan pada 1 Agustus mendatang.
Di pengadilan pada hari Sabtu lalu, jaksa mengklaim Rodriguez mengatakan kepada polisi, 'Saya membunuh bayi saya.'
Menurut kantor jaksa wilayah, saat insiden itu terjadi, Rodriguez berpikir dia telah mengantar kedua bayi kembarnya di tempat penitipan anak di New York sebelum dia pergi bekerja di rumah sakit Asosiasi Veteran.
Penyelidik percaya bahwa Rodriguez baru menyadari bahwa anak-anaknya masih berada di dalam mobil saat dia kembali ke sana setelah bekerja.
Setelah menyadari hal itu, dia panik dan menelepon 911.
Mobil Rodriguz memiliki kaca berwarna sehingga hampir mustahil ada orang yang menyadari di dalam mobil ada anak-anak.
Para saksi di tempat kejadian pada hari Jumat menggambarkan mereka melihat Rodriguez 'berteriak' setelah kembali ke mobilnya.
Si kembar tewas di tempat kejadian.
Baca Juga: Indonesia yang Masih Bersih dari Virus Corona Justru Bikin WHO Khawatir, Begini Reaksi Kemenkes
Saat kejadian, temperatur di luar dikatakan sekitar 30 derajat celcius pada saat kejadian dan bahkan lebih panas di dalam mobil, tempat si kembar berada.
Menurut jaksa penuntut, Rodriguez mengatakan kepada polisi, "Saya tidak mau. Bayiku sudah mati. Saya membunuh bayi saya."
Setelah insiden itu, pengacara Rodriguez, Joey Jackson, mengatakan bahwa Rodriguez mengalami kesedihan yang mendalam atas kehilangan dua bayinya dan Joey khawatir akan kesehatannya.