Rektor Unair Prof Moh Nasih mengungkapkan reagen ini dapat mengidentifikasi pasien yang sudah disuspect terjangkit virus corona berasal dari Wuhan ini.
"Masyarakat yang ingin kepastian, bisa memanfaatkan lembaga kmi untuk mengkonfirmasi ada atau tidaknya
Identifikasinya tidak lama, hanya dalam hitungan jam, tetapi mekanisme sudah sesuai dengan standar kesehatan dunia World Health Organization (WHO).
Dengan identifikasi secara spesifik ini, Prof Moh Nasih berharap ke depannya dapat menghasilkan riset penanganan dan pencegahan akan virus ini.
"Sekarang di Indonesia mau menemukan obatnya masih susah karena kami belum mengetahui jenis mutasi virus ini seperti apa,"urainya.
Prof Moh Nasih menegaskan akurasi reagen ini mencapai 99 persen. Pasalnya ada parameter reagen yang berasal dari parameter positif tertular virus.
"Jadi pemeriksaannya dari dahak, kalau memang hasilnya sama dengan parameter yang positif maka akan dilakukan penanganan khusus,"lanjutnya.
Penanganan khusus ini, dikatakannya termasuk kesediaan tim khusus dan ruang isolasi di RS Unair dan RSUD Dr Soetomo.
Baca Juga: Manfaat Bit dan Wortel yang Jarang Diketahui, Bebaskan dari Sembelit
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR