Advertorial

Kasihan, Lansia China Ini Jatuh Pingsan hingga Meninggal di Australia, Tapi Tak Ada yang Menolong Karena Khawatir Terkena Virus Corona, Padahal Ini yang Terjadi

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Insiden ini terjadi ketika pemerintah Australia mempertahankan rencananya untuk mengkarantina hingga 600 warga yang dievakuasi di Pulau Christmas.
Insiden ini terjadi ketika pemerintah Australia mempertahankan rencananya untuk mengkarantina hingga 600 warga yang dievakuasi di Pulau Christmas.

Intisari-Online.com - Seorang pria lansia China (60) jatuh tersungkur ke tanah di luar sebuah restoran di Chinatown, Australia.

Namun orang-orang hanya menonton dan menolak turun tangan karena ketakutan tertular Corona hingga dia akhirnya meninggal.

Insiden ini terjadi ketika pemerintah Australia mempertahankan rencananya untuk mengkarantina hingga 600 warga yang dievakuasi di Pulau Christmas.

Dilansir dari Express.co.uk, Kamis (30/1/2020), 9 kasus cirus corona telah dikonfirmasi di Australia sementara yang lain sedang diselidiki.

Baca Juga: Beredar Rekaman Mengerikan Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan Wuhan Akibat Virus Corona, Ternyata Beginilah Fakta Sebenarnya

Dan jumlah mereka yang terinfeksi virus misterius ini secara global telah mencapai lebih dari 7.800.

Ratusan warga Australia termasuk di antara mereka yang dikarantina di Wuhan.

Seminggu setelah Karantina dilaksanakan, barulah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis mengumumkan keadaan darurat kesehatan global.

Baca Juga: Tak Pernah ke China Maupun Makan Makanan Ekstrem, Pria Ini Terjangkit Virus Corona, Penyebabnya Ternyata Sangat Sepele, Peringatan Buat Kita Semua!

Canberra sedang berdiskusi dengan pemerintah Cina tentang cara mengevakuasi warganya.

Pantas saja warga Australia menjadi ketakutan karena nampaknya virus corona telah menghantui mereka.

Namun, apa yang terjadi pada pria China yang tiba-tiba jatuh tersungkur itu sebenarnya bukan karena virus corona, melainkan serangan jantung.

Hal ini diketahuisetelah manajer restoran mengatakan mereka diberitahu tentang kejadian itu pada Selasa malam oleh orang yang lewat.

Baca Juga: Akhirnya Terkuak Dari Mana Virus Corona Muncul, Fakta yang Lebih Mengerikan Sumber Virus Corona Ternyata Mirip Dengan yang Ada di Indonesia Ini

Sementaraa itu terkait virus corona yang mewabah hingga Australia, rencana karantina di Pulau Christmas menuai kritik karena sejarah seputar pusat penahanan pulau itu.

Situs ini ditutup pada 2018 tetapi dibuka kembali pada tahun 2019.

Baca Juga: Niat Hati Bikin Rapat Unik di Atas Kereta, Apa Daya Wapres Malah Disoraki Penumpang KRL saat Melintas di Stasiun, Ternyata Ini yang Bikin para Penumpang Geram

Pulau Christmas yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa ini sekarang menampung keluarga pencari suaka Sri Lanka.

Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton mengatakan bahwa rencana itu menawarkan solusi yang terbaik untuk krisis ini sekarang.

Dia berkata: “Kenyataannya adalah, orang perlu ditampung di suatu tempat hingga 14 hari.

Saya tidak bisa membersihkan rumah sakit di Sydney atau Melbourne atau Brisbane.

Baca Juga: Selama Ini Pemerintah China Ternyata 'Berbohong,' Informasi Tentang Virus Corona Ternyata Disembunyikan Rapat-rapat Sebelum Akhirnya Mewabah

"Saya tidak punya fasilitas yang dengan cepat dapat menampung ratusan orang, dan Pulau Christmas dirancang khusus untuk skenario ini."

Sementara itu, warga negara Inggris di Wuhan diperkirakan akan dievakuasi pada hari Jumat pagi ini.

Sekitar 200 orang akan menjalani pemeriksaan medis sebelum naik pesawat.

Baca Juga: Tangisan Anjing-anjing di Pasar Daging China, Disiksa Tanpa Diberi Makan dan Menanti Giliran untuk Dibakar Hidup-hidup

Mereka akan ditampung di tempat karantina di The Wirral selama dua minggu sebagai tindakan pencegahan.

Sementara Amerika diketahui telah mengevakuasi 210 warganya.

Jepang mengangkut warga negara dari Wuhan dengan dua penerbangan.

Sementara itu Perancis dan Uni Eropa mengatakan mereka akan bersama-sama mengirim dua pesawat ke kota yang dilanda infeksi.

Tetapi waktu penerbangannya belum dikonfirmasi.

Baca Juga: Tumpukan Besar Senjata Berusia 1.000 Tahun Ditemukan, Tak tanggung-tanggung, Area Penemuannya Merupakan Pemakaman 'Yotvingian' Terbesar dari Awal Abad Pertengahan

Artikel Terkait