Advertorial
Intisari-Online.com - Usianya capai 1.000 tahun, para arkeolog kini telah menemukan lebih dari 500 pedang, tombak dan pisau yang dulunya milik suku Polandia kuno (Yotvingia) yang telah lama hilang.
Dilansir dari Ancient Origins, Senin (6/1/2020), orang-orang Yotvingia merupakan pemburu hebat dan terkenal karena budaya pejuang mereka.
Tim arkeologi menggambarkan lokasi penemuan baru sebagai "pemakaman Yotvingian terbesar dari awal Abad Pertengahan."
Jerzy Siemaszko adalah seorang arkeolog dari Museum Distrik Suwałki mengatakan bahwa daerah itu sangat kaya akan budaya dan ritual Yotvingian.
Menurut laporan, senjata-senjata itu ditemukan di sebuah "pemakaman krematorium yang sangat tidak biasa."
Yang 'Paling Berharga' ... Pernah Ditemukan
Kepala Museum Distrik Suwałki, Jerzy Brzozowski, mengatakan bahwa penemuan ini adalah tempat perhiasan, senjata, dan peralatan yang "sangat tak ternilai.
Jerzy Siemaszko, arkeolog lain dari Museum Regional Suwałki, menambahkan bahwa tim ilmuwan menggali "lebih dari 500 artefak."
Faktanya, penemuan itu sangat penting sehingga para arkeolog tidak akan mengungkapkan lokasi spesifiknya.
Hal itu lantaran perampok makam telah menjarah nekropolis kuno sebelum para arkeolog menemukannya.
Para arkeolog ini, bagaimana pun sedang merencanakan pameran besar pada tahun 2020 untuk memamerkan artefak yang baru ditemukan.
Ada apa dengan Merampok Semua Makam Ini?
Lima minggu lalu, Ancient Origins merilis tentang para arkeolog di Polandia yang menemukan situs pemakaman berusia 2.000 tahun lengkap dengan artefak-artefaknya.
Setelah itu, tim arkeolog dari Museum Benteng Kostrzyn dipaksa untuk menjaga lokasi tersebut karena khawatir para pemburu harta karun ilegal akan merampok 'harta' itu.
Mungkin kasus yang paling terkenal dari perampokan makam terjadi pada 1978.
Dua orang didakwa telah mencuri mayat aktor film dihormati Sir Charles Chaplin dari kuburan di Swiss desa Corsier-sur -Vevey, terletak di perbukitan di atas Danau Jenewa, dekat Lausanne, Swiss.
Istri Chaplin, Oona, menerima permintaan tebusan sebesar $ 600.000, dan setelah polisi menyelidiki kasus tersebut, barulah 2 tersangaka ditangkap.
Selanjutnya, jenazah Chaplin dimakamkan di kuburan beton agar tidak ada yang dapat mencurinya lagi.