Advertorial

Intelijen Israel Sebut Virus Corona adalah Senjata Biologi Buatan China yang 'Melarikan Diri' dari Lab Penelitian Pertahanan Wuhan, Dibangun Sejak Penyakit Epidemi Sebelumnya Merebak!

May N

Editor

Apakah virus Corona berasal dari laboratorium canggih tempat pengujian virus mematikan seperti SARS dan Ebola ini?
Apakah virus Corona berasal dari laboratorium canggih tempat pengujian virus mematikan seperti SARS dan Ebola ini?

Intisari-Online.com -Virus Corona Wuhan yang gegerkan dunia rupanya telah ditelusuri asal muasalnya.

Rupanya, saudara virus yang sebabkan epidemi SARS ini juga berasal tidak jauh-jauh dari 'kakaknya'.

Dilansir dari Washington Times, Radio Free Asia pada minggu ini telah menyiarkan kembali laporan televisi lokal Wuhan dari tahun 2015.

Laporan tersebut tunjukkan laboratorium tercanggih di China yang disebut Wuhan National Biosafety Laboratory. Lab ini dibuka pada Januari 2018.

Baca Juga: Mencicit-cicit Saat Dicelupkan ke Saus: di Tengah Bencana Virus Corona, Ada Pemandangan Mengerikan Bagaimana Orang China Menikmati Bayi-bayi Tikus dengan Sumpit

Laboratorium tersebut adalah satu-satunya tempat yang dideklarasi China dibolehkan bekerja dengan virus-virus paling mematikan di dunia.

Mantan intelijen militer Israel, Dany Shoham, mengatakan jika institut tersebut berkaitan dengan program pembuatan senjata biologi oleh Beijing.

"Laboratorium tertentu di institut tersebut mungkin telah berkaitan dengan pengembangan senjata biologi."

Baca Juga: 10 Kucing Mati di Sebelah Jasad Pemiliknya, Makhluk-makhluk Ini Terekam 'Mengacak-acak' Kuburan, Inikah yang Akan Terjadi Juga Pada Jasad Anda Nanti?

Ahli yang mempelajari senjata biologi China tersebut juga mengatakan proyek itu termasuk bagian dari riset militer dan tentunya sangat ditutupi.

Sebelumnya di tahun 2017, ilmuwan telah memperingatkan jika virus mirip SARS dapat melarikan diri dari laboratorium tersebut.

Kini, sepertinya ketakutan ilmuwan tersebut telah menjadi kenyataan.

Berjumlah 5-7 biolabs, laboratorium tersebut dirancang untuk membuat keamanan maksimum di Wuhan pada tahun 2017, dengan tujuan mempelajari virus paling mematikan di dunia, termasuk Ebola dan SARS.

Baca Juga: Disebut-sebut Jadi Orang yang Biayai Operasi Ganti Kelamin Lucinta Luna, Pria Ini Diperkirakan Harus Kuras Isi Dompet Hingga Miliaran, Ini Rinciannya!

Dilansir dari Daily Mail, Tim Trevan, konsultan keamanan biologis Maryland mengatakan jika ia khawatir kebudayaan China dapat menyebabkan institut tersebut menjadi tidak aman.

Hal ini karena China selalu terkesan menutupi informasi milik mereka, dan hal tersebut dapat menyebabkan kerugian.

Laboratorium ini dirancang dengan standar biosafety level 4 (BSL 4) yang pertama di China.

Baca Juga: Jadi Korban Pelecehan Aktor Senior, Bintang Film Perempuan Tanah Jahanam Curhat: Tiba-tiba Dia Mengelus Paha Saya...

Laboratorium ini terletak 32 km dari Pasar Seafood Huanan, tempat perpindahan inang hewan ke inang manusia terjadi pertama kali.

Beberapa pihak bertanya-tanya jika pusat merebaknya kasus tersebut muncul secara kebetulan, tetapi komunitas ilmuwan yakin jika virus tersebut bermutasi dan berpindah ke inang manusia saat terjadi kontak hewan dan manusia.

SARS tercatat merupakan virus level BSL -3.

Baca Juga: Selain Virus Corona, Sejarah Ungkap Daftar Panjang Penyakit Mematikan Lain yang Telah Pernah Lumpuhkan Hong Kong dan Asia, Banyak Berasal dari Binatang

Namun mikrobiologis Universitas Rutgers, Dr Richard Ebright katakan jika saat ini tidak ada alasan untuk memulai kecurigaan jika fasilitas tersebut memiliki kaitan dengan merebaknya kasus ini.

Artikel Terkait