Pilot memutuskan melakukan ground contact dan turun ke ketinggian 1500 kaki dengan maksud melihat kondisi cuaca di depan.
(Baca juga: 8 Foto Ini Diambil Tepat Sebelum Terjadi Tragedi Mengerikan. Nomor 8 Paling Tragis!)
Pada ketinggian sekitar 500 meter itu pesawat heli sebenarnya rawan oleh serangan dari darat karena bisa dijangkau oleh tembakan senapan musuh.
Cuaca di depan ternyata kurang memungkinkan untuk dilalui sehingga diputuskan melakukan dog leg (mengambil rute melambung) ke arah yang lebih terang tepatnya di atas Sungai Raya.
Tapi di cuaca yang terang itu heli menjadi gampang dilihat dan ternyata telah diincar oleh sniper GAM yang kemudian menembakkan senapannya.
Saat itulah mekanik di kabin mendengar suara “Dekk..!”
Mendengar suara ganjil itu, dua mekanik yang berada di dalam Twin Pac segera memeriksa kabin secara cermat.
Tapi mereka tidak menemukan kelainan apapun. Sementara pilot terus berkonsentrasi pada cuaca dan penerbangan berlangsung normal hingga mendarat di Iderayeuk pukul 12.05 WIB.
Pukul 12.10 WIB pesawat melanjutkan misi kembali ke KP3 dengan ketinggian 2500 kaki dan penerbangan berlangsung normal hingga mendarat di KP3 pukul 12.40 WIB.
Setelah engine shut down (mesin dimatikan) , dilakukan post flight inspection (pemeriksaan sesudah terbang) dan refueling (pengisian bahan bakar).
Saat itulah mekanik menemukan adanya kebocoran pada fuel cell tanki BBM bagian belakang.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR