Sehingga, ia tidak tahu bahwa jika kelelawar adalah pembawa virus.
"Kembali pada Mei 2016, aku tidak tahu apakah virus corona sudah ada saat itu."
"Ketika video dirilis, aku hanya ingin memperkenalkan gaya hidup masyarakat setempat."
"Aku tidak tahu kelelawar akan menjadi pembawa virus," terangnya.
Menghyun mengaku tidak menyalahkan para pakar yang telat menginformasikan ke publik soal bahaya makan kelelawar.
Hanya saja, karena tidak banyak informasi tentang bahayanya memakan hewan liar di internet, membuat publik melimpahkan kemarahan mereka pada dirinya.
"Tidak ada banyak informasi tentang memakan hewan liar di internet, jadi kemarahan secara alami menunjuk pada program perjalanan (saya) pada 2016," ujarnya.
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR