Advertorial
Intisari-Online.com - Sebagian besar dari kita pasti merasa jijik saat harus berhadapan dengan cacing.
Bentuknya yang polos dan kulitnya yang licin memang sukses membuat cacing makin mengerikan.
Namun, jangan salah! Semua makhluk hidup punya manfaat, termasuk cacing.
5 jenis cacing ini justru sangat bermanfaat bagi manusia.
(Baca Juga:Benarkah Mengetik Kata “BFF” di Facebook Bisa Tentukan Aman atau Tidaknya Akun Kita?)
1. Cacing tanah Night Crawler
Cacing tanan ini punya feses atau kotoran yang sangat bermanfaat.
Ekstraksi kotoran cacing tanah dijadikan sebagai bahan pembuat kosmetik perawatan wajah anti-aging yang diklaim bisa mengencangkan kulit dan menambah produksi kolagen.
Kotoran cacing tanah, khususnya jenis Night Crawler ini dijual-belikan secara online.
(Baca Juga:Setiap Tahun Pria Ini Berfoto dengan Anaknya Dari Bayi Hingga Punya Cucu, Lihat Transformasinya)
2. Cacing darah / Bloodworms
Bloodworms bisa ditemukan di laut, di dasar-dasar laut yang dangkal.
Cacing ini berwarna merah terang dan merupakan umpan favorit para nelayan.
Hampir semua spesies laut memakan cacing darah ini dan harganya cukup mahal.
(Baca Juga:Tanpa Operasi Plastik, Beginilah Transformasi Menakjubkan Seorang Wanita Hingga Bikin Pangling)
3. Cacing merah
Cacing merah punya kemampuan melakukan vermicomposting yang sangat sempurna.
Vermicomposting adalah cara yang mudah untuk mengubah sampah organik menjadi pupuk.
Caranya, buang sampah organik dalam sebuah lubang di tanah, lalu letakkan sekawanan cacing merah di lubang tersebut.
Cacing merah akan segera menguraikan sampah Anda menjadi pupuk dan tanah di sekitarnya jadi lebih subur.
4. Larva lalat / belatung
Italia punya jenis keju paling ekstrim yang disebut Casu Marzu.
Keju ini dipenuhi dengan belatung untuk mencapai tingkat fermentasi yang lebih sempurna.
Tapi, keju ini menjadi makanan ilegal di Uni Eropa karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.
(Baca Juga:Dari Organ Intim Dicuri Hingga Kisah Cinta Tragis, Inilah 10 Fakta Kehidupan Napoleon Bonaparte)
5. Ulat sutra
Ulat sutra pertama kali digunakan oleh manusia sekitar 8.500 tahun yang lalu di China.
Orang China menemukan bahwa kepompong ulat sutra bisa dilepas dan ditenun menjadi kain yang indah.
Salah satu varietas serat dari tenunan kepompong ulat sutra yang paling kuat disebut "Sutra Naga" dan menjadi baju besi untuk tentara Amerika Serikat.
(Baca Juga:Bukan Editan, Inilah Foto-foto Unik Polah para Hewan yang Begitu Menakjubkan dan Menggetarkan Hati)