Advertorial

Tubuh Mengeliat dan Bergetar Tak Terkendali, Beginilah Kondisi Mengerikan Penderita Virus Corona dalam Sebuah Rekaman Video: 'Saya Putus Asa, Saya Kehilangan Waktu dan Hari'

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

 Korban virus corona yang tak berdaya terlihat menggeliat dan bergetar tak terkendali di ranjang rumah sakit di China.
Korban virus corona yang tak berdaya terlihat menggeliat dan bergetar tak terkendali di ranjang rumah sakit di China.

Intisari-Online.com - Korban virus corona yang tak berdaya terlihat menggeliat dan bergetar tak terkendali di ranjang rumah sakit di China saat jumlah kematian di daerah itu naik dari 56 menjadi 80 orang.

Video yang tidak mengenakkan itu diunggah ke Twitter.

Dari video dapat dilihat ada seorang wanita yang memegangi kepala pasien yang ditutupi selimut.

Orang lain di sekitar troli mengenakan masker pelindung karena seluruh tubuh pasien kejang-kejang tak terkendali.

Baca Juga: Ternyata Bill Gates Sudah Ramal Soal Wabah Virus Corona, ‘Wabah Virus Mematikan Akan Jadi Ancaman Ketiga Terbesar di Dunia Setelah Perubahan Iklim dan Perang Nuklir’

Xiaoxi, 36, mengatakan kepada South China Morning Post bahwa ia telah menghabiskan minggu terakhir membawa suaminya yang sakit ke rumah sakit yang berbeda.

Hal dilakukan agar ia dapat diuji untuk melihat apakah ia terjangkit virus corona atau tidak.

Dia berkata, “Saya tidak punya apa-apa. Tidak ada pakaian pelindung, hanya jas hujan, dan saya berdiri di luar rumah sakit di tengah hujan.

"Saya putus asa, saya kehilangan waktu dan hari. Saya tidak tahu apakah kita berdua akan hidup untuk menyaksikan Imlek."

Baca Juga: Intelijen Israel Sebut Virus Corona adalah Senjata Biologi Buatan China yang 'Melarikan Diri' dari Lab Penelitian Pertahanan Wuhan, Dibangun Sejak Penyakit Epidemi Sebelumnya Merebak!

Pemerintah China berlomba untuk membangun rumah sakit baru sebagai bentuk perjuangan untuk mengendalikan wabah.

Media pemerintah China mengatakan rumah sakit baru itu akan memiliki tempat tidur untuk 1.000 orang.

Bangunannya jugan didasarkan pada rumah sakit serupa yang didirikan di Beijing untuk membantu mengatasi virus Sars pada 2003.

Baca Juga: Disebut 'Kiamat yang Disembunyikan Kim Jong-Un', Virus yang Diduga Memicu Kematian 27 Ribu Babi di Sumut Ini Belum 'Di-declare' Pemerintah, Ini Dampak Buruk yang Bisa Terjadi

Sementara itu Wuhan telah menjadi 'kota hantu' karena 56 juta orang di China terkunci dalam upaya putus asa untuk mengatasi virus tersebut.

Sebuah video, yang direkam oleh seorang wanita Amerika pada hari Jumat, menunjukkan hanya ada segelintir orang di jalan-jalan di kota yang penduduknya mencapai 11 juta jiwa itu.

Transportasi umum juga telah ditutup di 18 kota di negara ini.

Lebih dari2.000 orang telah terinfeksi dan sementara para ahli melacak asal mula virus mematikan itu.

Baca Juga: Sungai dari Dua Desa Ini Tak Bisa Menyatu, Begitu Pula Warganya yang Dilarang Saling Menikahi, Ternyata Ada Sejarah Kelam Perselisihan di Antara Desa Tersebut

Banyak yang berpendapat bahwa penyakit seperti pneumonia itu mungkin disebabkan oleh kecenderungan memakan hewan hidup.

Yanzhong Huang, seorang ahli kesehatan publik di Dewan Hubungan Luar Negeri, mengatakan kepada majalah Time:

"Ini hanya bagian dari budaya Tiongkok. Mereka suka memakan hwan hidup-hidup."

Baca Juga: Keterlaluan dan Bejat! Pria Tua Bangka Ini Nekat Culik Gadis Kelas 2 SD dan Menggaulinya Selama 4 Tahun, Saat Ditemukan Kondisi Gadis Malang Itu Sungguh Mengenaskan

Namun, pasar basah, terutama yang menjual hewan hidup, bisa menjadi faktor lain penyebab wabah.

Campuran urin, feses, dan cairan tubuh lainnya dari makhluk hidup dan liar akhirnya bercampur dengan darah dari hewan yang disembelih, memberikan peluang ideal bagi virus dan bakteri untuk berkembang, demikian dilaporkan.

Dua ratus warga Inggris yang terjebak di Wuhan akan diselamatkan dalam rencana evakuasi besar-besaran.

Menteri Luar Negeri Dominic Raab diyakini telah meminta para pejabat untuk melihat kemungkinan pengiriman udara untuk menyelamatkan para ekspatriat setelah pemerintah awalnya mengatakan mereka akan ditinggalkan di China untuk menghindari penyebaran virus mematikan di Inggris.

Pada Minggu pagi, 31 orang di Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara telah dites hasilnya negatif, menurut Departemen Kesehatan (DoH).

Baca Juga: Rakus Saat Melahap Katak Hidup-hidup, Beginilah Pemandangan Menjijikan Seorang Warga China di Tengah Kasus Virus Corona

Baca Juga: Menhan Malaysia Sebut Naik Pesawat Buatan RI, Waktu Tempuh Jadi Lebih Lama, Padahal Dulu Malaysia Punya Senapan yang Jadi Bahan Ejekan Dunia

Artikel Terkait