Meskipun gerhana Bulan tidak memberikan dampak yang begitu besar terhadap gelombang air laut, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin menerangkan perlu adanya kewaspadaan akan pasang maksimum saat gerhana Bulan.
"Gabungan gelombang tinggi dengan pasang tinggi berpotensi menyebabkan limpasan air jauh ke darat," jelas Thomas melalui pesan singkat.
Lebih lanjut ia menjelaskan, hal ini disebabkan angin dari selatan masih cukup kencang, sekitar 30 kilometer per jam.
Inilah yang menyebabkan gelombang laut lebih dari 3 meter di Samudra Hindia.
Sementara sekitar waktu gerhana Bulan, gaya pasang surut bulan diperkuat gaya pasang surut Matahari.
Akibatnya pasang air laut menjadi maksimum.
Ia menambahkan, efek gelombang tinggi dan pasang maksimum bisa menyebabkan banjir Rob melimpas ke daratan yang lebih jauh.
Dengan adanya fenomena ini, nelayan dan kapal-kapal ukuran kecil disarankan agar tidak memaksakan diri melaut. Serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitasnya.
(Mela Arnani/ Bhakti Satrio Wicaksono)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catat, Ini Waktu Puncak Gerhana Bulan pada 11 Januari 2020")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR