7. Airbus
Produsen pesawat komersial berbasis di Eropa ini juga mendapatkan untung besar dari peredaran senjata global.
Bersama dengan BAE System, Airbus ikut mengembangkan jet tempur tandingan pabrikan AS dan Rusia, Eurofighter Typhoon, yang dijual ke berbagai negara.
Perusahaan ini juga menerima order pesawat angkut militer jenis A400M dan C295. Di luar senjata, perusahaan juga menyediakan perangkat komunikasi bagi NATO, dan penyedia cybersecurity bagi Departemen Pertahanan negara-negara di Uni Eropa.
Keuntungan perusahaan di 2018 tercatat sebesar 3,9 miliar dollar AS dengan porsi senjata militer menyumbang 11,65 miliar dari total penjualan atau 15 persennya.
8. Leonardo
Leonardo jadi satu-satunya perusahaan Italia yang masuk jajaran 100 kontraktor pertahanan terbesar dunia. Produknya beragam mulai dari helikopter, jet tempur, sistem informasi pertahanan, torpedo, amunisi, hingga drone.
Produknya hampir menyebar di 150 negara dengan pelanggan terbesarnya datang dari Inggris, AS, dan Polandia. Tahun 2018, perusahaan membukukan laba sebesar 664,8 juta dollar AS dengan penjualan senjata sebesar 9,82 miliar dollar AS atau sekitar 68 persen dari total sales.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR