Advertorial
Intisari-Online.com -Hukuman seumur hidup akhirnya dijatuhkan oleh Pengadilan Manchester, Inggris kepada Reynhard Sinaga.
Pria asal Indonesia tersebut terbukti terlibat dalam159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.
Di antara 159 kasus tersebut terdapat 136 perkosaan, di mana sejumlah korban diperkosa berkali-kali.
Banyak jumlah korban membuatReynhard Sinaga dijuluki predator seksual.
Jauh sebelum aksi mengerikanReynhard Sinaga, Indonesia pernah digemparkan oleh aksi kejam seorang pria yang memiliki orientasi seksual yang sama denganReynhard Sinaga.
Sang jagal terlihat begitu bengis menghabisi nyawa para korbannya untuk kemudian sendirian mengubur mereka di halaman belakang rumahnya sendiri.
Tapi di sisi lain, sang jagal juga terlihat begitu lembut nan romantis.
Salah satunya adalah surat romantis yang dikirim sang jagal untuk kekasih prianya.
Selama lima tahun (2003 - 2008), Very Idam Henyansyah menuntaskan niat jahatnya tanpa alangan, tanpa ketahuan.
Baru setelah mayat hasil mutilasi di Ragunan, dikenali sebagai Heri Santoso ditemukan, perburuan polisi mengarah pada lelaki penikmat hubungan sesamajenis (homoseksual) ini.
Gosip di kampung halaman pria yang akrab disapa Ryan ini, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembeleng, Jombang, beredar kabarRyan bukan anak kandung Akhmad, bapaknya sekarang.
Saat menikahi Siyatun pada 1978, konon Siyatun (ibu Ryan) sudah hamil sekitar empat bulan.
Toh status itu tak mengalangi takdir Ryan, yang kemudian lebih dikenal sebagai 'Ryan Jombang', sebagai anak pintar.
Bekas guru-gurunya di SDN 2 Jatiwates dan SMPN 1 Tembelang mengenangnya sebagai murid yang punya tingkat kecerdasan di atas rata-rata.
Sayangnya, kepintaran itu sering dimanfaatkan untuk "memintari" orang lain.
Pengelola Marcella Gymnastic, yang selama ini disebut-sebut sebagai tempat Ryan bekerja, mengaku Ryan pernah menjadianggota, tapi telah dipecat karena mencuri ponsel milik member lain yang disimpan di locker.
Puncak "kepintaran" Ryan, ya ketika ia diketahui membunuh 11 orang, 10 di antaranya dilakukan di rumahnya di Jombang.
Berdasarkan catatan polisi, 10 "korban Jombang" dihabisi saat mereka lengah.
Biasanya diajak jalan-jalan dulu ke kebun di belakang rumahnya.
Saat lengah, korban dipukul pakai linggis. Rata-rata, para korban dihabisi pada pukul 10.00.
Pengakuan Ryan sementara, tak ada orang lain yang membantu, baik saat mengeksekusi hingga menguburkan mayat.
Biasanya, eksekusi itu dilakukan saat kedua orang tua Ryan berada di rumah anaknya yang lain.
Ryan pun pandai berkelit. "la sering membuat pengakuan-pengakuan tidak logis dan menyesatkan.
Apalagi saat menjalani tes oleh psikiater, ia kelihatannya paham hukum, sehingga berusaha menggunakannya untuk meloloskan diri dari jeratan hukum," bilang Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira.
Artinya, Ryan berharap hasil pemeriksaan menunjukkan dia gila.
Sungguh tak terbayang, Ryan yang sama sanggup merangkai kata-kata manis di surat cinta yang ditujukan kepada Novel Andreas, kekasihnya.
Petikan surat itu: "Suamiku, kuatkan dan bantu aku dalam menghadapi persoalan ini. Suamiku, sakit hatiku kautinggalkan aku. Suamiku, aku sendiri di sini, semua orang takut padaku dan tidak ada yang menjengukku. Suamiku, aku sangat mencintaimu dan tidak akan mengkhianatimu...."