Advertorial
Intisari-Online.com - Banyak orang berpikir bahwa orang yang berkerja di perusahaan-perusahaan teknologi ternama di dunia seperti Facebook, Google, ataupun Twitter, akan mendapatkan gaji dengan nilai tinggi.
Padahal hal tersebut tak sepenuhnya benar.
Salah satunya, CEO Twitter, Jack Patrick Dorsey ternyata cuma menerima gaji sebesar 1,4 dolar AS tiap tahun, atau setara dengan Rp 1.640 per bulan.
Dilansir dari Digital Trends, kecilnya gaji yang diterima oleh Dorsey sejak tahun 2015 lalu tersebut terungkap dalam laporan Twitter ke otoritas bursa saham Amerika Serikat.
Menariknya, gaji 1,40 dolar AS per tahun tersebut merupakan permintaan sang CEO agar sesuai dengan jumlah karakter yang dapat diposting di Twitter ketika pertama kali media sosial berlogo burung biru itu muncul pada tahun 2006, yaitu sebanyak 140 karakter.
Selain itu, Dorsey ternyata juga menolak semua kompensasi dan juga keuntungan yang berhak dia dapatkan ketika kembali menjabat sebagai CEO Twitter.
"Sebagai komitmen dan kepercayaan akan potensi jangka panjang Twitter, CEO kami, Jack Dorsey menolak kompensasi pada 2015, 2016 dan 2017. Pada 2018, ia juga menolak kompensasi serta keuntungan dari Twitter, selain gaji senilai 1,40 dollar AS," tulis pihak Twitter dalam laporannya.
Meskipun hanya menerima gaji 1,40 dolar AS per tahun, Dorsey diketahui berhak atas tunjangan lain dan kepemilikan saham yang pada akhir tahun 2018 lalu menghasilkan keuntungan sebesar 80 juta dolar AS (Rp 1,12 triliun) dari hasil penjualannya.
Kini, Dorsey sendiri dilaporkan memiliki kekayaan bersih mencapai 4,7 miliar dolar AS (Rp 66,13 triliun) ditambah dengan 61 juta lembar saham yang ditafsir memiliki nilai hingga 600 juta dolar AS (Rp 8,4 triliun).
Bayu Galih Permana
Artikel ini pernah tayang di Hai.id dengan judul "Gajinya Nggak Sampai Rp 2 Ribu, Ternyata Sumber Kekayaan CEO Twitter Berasal dari Sini"