Mantan saya berjuang untuk barang-barang kembali ketika saya berlari kepadanya.
Sebelum saya menyadarinya, saya mendengar suara tembakan dan merasakan sakit yang luar biasa di perut saya. Saya tahu saya telah ditembak.
Saya dengan cepat menutupi apa yang saya bisa untuk menghentikan pendarahan tetapi rasa sakitnya begitu kuat sehingga saya duduk. Saya tidak tahan berjalan.
Tetangga memenuhi trotoar segera setelah itu dan saya berteriak kepada seseorang untuk membantu saya. Saya hamil dan telah ditembak.
Mereka memanggil ambulans dan departemen kepolisian. Sementara itu, para tersangka masuk ke mobil dan melaju menuju gerbang masuk, yang ditutup.
Mereka berbalik dan kembali ke arah saya, masih di jalan. Untungnya, seorang tetangga memindahkan saya keluar dari jalan dan yang lain mengambil handuk untuk membantu mengendalikan pendarahan.
Segera setelah itu, ambulans tiba dan membawa saya ke rumah sakit. Saya tidak bisa merasakan Emery bergerak lagi.
Dalam perjalanan ambulans, mereka mencoba mendeteksi detak jantung, tetapi tidak bisa. Mereka memanggil ahli anestesi.
Hal terakhir yang saya ingat, saya didorong ke ruang gawat darurat, semua mata tertuju pada saya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR