Advertorial
Intisari-online.com - Baru-baru ini sebuah temuan mengemparkan ditemukan di gua di Idaho AS.
Temuan tulang-tulang yang sudah membatu seperti fosil ini ditemukan dan setelah diidentifikasi, hasilnya mengejutkan.
Mengutip Daily Mirror pada Kamis (2/1/20), tulang-tulang yang ditemukan di gua itu diyakini adalah sisa-sisa seorang buronan.
Buronan yang diyakinin bernama Joseph Henry Loveless, diketahui melarikan diri dua kali sebelum dibunuh tahun 1916.
Dia ditemukan di sebuah karung dekat Duboi, AS pada tahun 1979, dengan lengan dan dua kaki dalam gulungan yang sama tahun 1991.
Organisasi sukarelawan nirlaba Proyek DNA Doe adalah yang pertama menyimpulkan bagian tubuh itu.
Kelompok itu mengatakan penjahat itu ditangkap karena kejahatannya pada masa lalu.
Atas kejahatannya dia ditangkap dua kali namun berhasil meloloskan diri.
Kejahatanya yang paling diketahui adalah dia membunuh istrinya.
Ironisnya, setelah kejahatannya itu dia mendapatkan balasan mengerikan dibunuh pada usia 46 tahun 1916.
Tampaknya tubuhnya telah dipotong-potong.
Dia ditangkap setidaknya dua kali atas kasus lain yaitu melakukan penyelundupan tetapi lolos dari penjara.
Loveless meloloskan diri dengan memotong jeruji selnya.
Di selalu membawa gergaji besi yang disembunyikan di sepatunya untuk digunakannya memitong sel penjara.
Penjahat itu kemudian dalam pelarian dan menjadi buronan, namun kematiannya sukse disembunyikan.
Loveless dikurung di penjara Kabupaten Freemont karena membunuh istrinya dengan kapak, menurut Clark County Sheriff Bart May.
Mr May mengatakan, "kembali pada tahun 1916, itu adalah kondisi liar di sana, dan mungkin penduduk sulit mengatasi hal itu."
"Kita tahu dia dibunuh, tetapi kita tidak tahu siapa yang membunuhnya," kata May
"Kami mungkin tidak akan pernah menyelesaikan pembunuhan, tetapi kami masih mendorong siapa pun yang telah mendengar cerita itu untuk menghubungi kantor kami, Anda tidak pernah tahu informasi apa yang bisa membantu," katanya.
Tubuh Loveless ditemukan di kuburan dangkal dan anggota tubuhnya ditemukan dalam gua yang sama meskipun kepalanya belum pernah ditemukan.
Proyek DNA Doe melewati lebih dari 31.730 catatan orang dalam upaya menemukan kecocokan genetik.
Cucu penyelundup berusia 87 tahun itu memberikan sampel DNA yang membuktikan bahwa jasad itu milik Loveless.