Advertorial
Intisaari-Online.com -Mencari nafkah dengan mengumpulkan barang bekas barangkali masih dianggap sebagai pekerjaan yang kotor dan tidak dapat mengubah nasib.
Namun, selama pekerjaan itu halal, seorang ibu dari Rantau Panjang, Malaysia ini akan terus melakukannya.
Wanita bernama Rahimah Dollah (54) inimengumpulkan barang bekasuntuk membesarkan anak-anaknya dan memberi mereka pendidikan yang layak.
Dilansir Worldofbuzzdari Sinar Harian, Rahimah mengumpulkan barangrongsok dan barang bekas sejak 2003 untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih sekolah.
Baca Juga: Seluruh Anggota Keluarga Ini Keracunan Genset, Saat Ditemukan Kondisinya Bikin Ngelu
Meski pekerjaannya halal, masih saja ada orang yang mencemooh pekerjaannya.
Tetapi dia memilih untuk mengabaikan cemoohan tersebut sehingga dia bisa fokus membesarkan anak-anaknya dengan benar.
Kini, kerja kerasnya terbayar sudah.
Anak-anaknya berhasil mengejar pendidikan tinggi dan juga mendapatkan hasil yang sangat baik dalam ujian mereka.
Rahimah mengatakan bahwa dulu almarhum suaminya bekerja di desa.
Rahimah mulai mengumpulkan barang bekas untuk dijual untuk menambah penghasilan mereka.
“Pada waktu itu, saya sangat ingin membeli susu karena anak-anak saya lapar. Saya perlu menunggu suami saya pulang pada malam hari untuk memberi saya uang untuk membeli susu, tetapi kadang-kadang, ia tidak punya cukup (uang), ”katanya.
“Saya mulai mengumpulkan barang bekas seperti botol, kaleng dan lain-lain di sekitar lingkungan. Saya berhasil menjualnya seharga hampir RM50 (Rp169 ribu) dan menggunakan uang itu untuk membeli susu dan makanan untuk anak-anak saya pada waktu itu, ”tambahnya.
Namun, Rahimah mengatakan bahwa pada 2010, dia sangat terpukul ketika suaminya, Che Hassan Mohamed, 61, yang merupakan pencari nafkah tunggal meninggal karena kanker tiroid.
Rahimah terus mengumpulkan barang bekas seperti botol, kotak, dan barang-barang lainnya untuk membesarkan anak-anaknya dan menyekolahkan mereka.
Rahimah bekerja keras, terlepas dari orang-orang yang memandang rendah pekerjaannya.
Dia mengatakan bahwa setiap hari, dia akan berjalan sejauh 30 km di sekitar Rantau Panjang untuk mengambil barang bekas ini menggunakan gerobak dorong.
Terkadang, dia juga akan mengendarai sepeda karena dia mengatakan bahwa dia tidak sekuat sebelumnya.
Sebagai hasil dari semua tekadnya, dua dari anak-anaknya sekarang bersekolah.
Putra sulungnya, Zainal Abidin Che Hassan, 25, sedang belajar Mekatronik di Universitas Kuala Lumpur (UniKL) sementara putri keduanya Siti Zaitun, 18, sedang mengejar A-Level di Perguruan Tinggi Majlis Amanah Rakyat (Mara), Kuala Nerang setelah dia mencetak gol 9A di SPM tahun lalu.
Sementara itu, putra bungsunya, Zainal Asyraf Che Hassan, 16, menangkap 8As di Form Three Assessment (PT3).
Zainal mengatakan bahwa dia tidak pernah merasa malu dengan pekerjaan ibunya dan bangga padanya karena mencari nafkah yang jujur.
Bahkan, remaja itu mengatakan dia kadang-kadang akan membantu ibunya agar mereka bisa mendapatkan lebih banyak uang untuk keluarga.