Advertorial
Intisari-Online.com - Seiring kemampuan manusia memberi makna pada segala hal, tak luput dengan momen tahun baru.
Ya, tahun baru bisa menjadi sebuah awal permulaan baru bagi setiap orang untuk memulai 'hidup baru' dengan harapan-harapan yang baru lagi.
Agar lebih maksimal dalam mewujudkan harapan-harapan itu, ada baiknya untuk menghilangkan segala masalah-masalah yang ada pada tahun-tahun sebelumnya.
Usaha itu juga yang dilakukan dalam sebuah ritual yang baru-baru ini terjadi.
Ratusan orang mengantri untuk 'dibersihkan' oleh hewan ini dalam ritual aneh menjelang malam tahun baru.
Dilansir dari Mirror.co.uk, Selasa (31/12/2019), para simpatisan spiritual di Lima, Peru, berbaris di jalan-jalan.
Mereka menunggu untuk bertemu dukun Maria Ramos dalam upaya untuk menyembuhkan dan mencegah penyakit sebelum tahun 2020 datang.
Warga setempat menghadiri Feria de los Deseos, juga dikenal sebagai 'Fare of Wishes', pada hari Senin.
Kerumunan besar penduduk dengan sabar menunggu untuk disambut oleh Maria.
Maria menggunakan hewan berbulu hitam langka selama upacara.
Dia berkata: "Pembersihan dengan marmot hitam untuk menghilangkan energi jahat, getaran buruk, selalu dilakukan oleh leluhur kita."
Dari video yang beredar, rekaman juga menunjukkan Maria menempatkan hewan yang mencicit-cicit itu di atas kepala seorang wanita.
Lalu menggerakannya di sekitar lengan dan dada.
Marmot ini diarahkan untuk merangkak dan menyisir tubuh pasien serta mendiagnosis penyakit atau masalah-masalah yang ada.
Setelah itu dukun menggosok-gosokkan marmot hitam itu pada wanita itu dan dengan begitu penyakit dan masalahnya pun akan hilang.
Para simpatisan juga dapat membaca kekayaan mereka dengan biaya atau membeli jimat.
Jimat-jimat itu bisa mewakili keinginan mereka untuk tahun 2020 agar terwujud.
Ritual ini juga menyertakan euro palsu dan uang kertas bertuliskan pesan pribadi, miniatur rumah plastik, mobil, dan boneka bayi dilemparkan ke patung Dewa Kelimpahan Aymaran, Ekeko.
bertuliskan pesan pribadi, miniatur rumah plastik, mobil, dan boneka bayi dilemparkan ke patung Dewa Kelimpahan Aymaran, Ekeko.