Washington juga telah mengirim peralatan militer canggih ke Korea Selatan.
Selain itu, mereka juga meningkatkan hukuman berupa larangan Internasional terhadap Korea Utara.
Kim juga menyatakan "Kami tidak akan menjual harga diri kami."
Hal tersebut ia tambahkan setelah mengatakan Pyongyang akan bertindak berlebih yang membuat AS harus menanggung rasa sakit yang diderita rakyat Korea Utara.
Baca Juga: Ahli: Orgasme Bisa Memperpanjang Usia dan Buat Lebih Sehat, Ini Alasannya!
Sekretaris Negara Mike Pompeo merespon dengan cepat terhadap komentar Kim, menyatakan dia berharap Kim lebih "memilih kedamaian".
Dilansir dari Guardian, Harry Kazianis, kolumnis majalah National Interest menyatakan, Kim Jong-un bertaruh jika mengancam dengan mendemonstrasikan kemampuannya untuk menghancurkan ibukota Amerika dengan nuklir akan mendorong Amerika untuk segera berkompromi."
Namun baginya cara itu kurang efektif karena Washington memutuskan merespon dengan peningkatan keberadaan militer di Asia Timur dan juga ancaman berapi dari akun Twitter Donald Trump.
Ancaman ini juga sepertinya membuat China frustasi, terlebih saat China adalah kunci dukungan diplomatis Korea Utara dan penyedia barang yang mereka butuhkan.
Namun hubungan China dan Korea dipererat selama 2 tahun terakhir, dengan presiden China Xi Jinping telah mengunjungi Korea Utara pertama kali Juni 2019 lalu.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR