Advertorial
Intisari-online.com -Beredar cerita viral di Instagram dan Facebook tewasnya seorang istri di Madura akibat penyiksaan oleh suaminya sendiri.
Korban bernama Sanima, dan telah lama disiksa sampai buta dan akhirnya tewas mengenaskan.
Dilansir dari Tribun Madura (grup Surya.co.id), kisah kematian Sanima lebih menyayat hati.
Sanima ternyata sudah berbulan-bulan disiksa suaminya hingga buta dan akhirnya meregang nyawa.
Ya, seorang istri sedang mengandung tujuh bulan asal Desa Pamolaan Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura meninggal dunia setelah disiksa oleh suaminya sendiri.
Penganiayaan wanita bernama Sanima itu juga dilakukan oleh anaknya di rumahnya di Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan.
Kepala Desa Pamolaan Kecamatan Camplong, Masfur mengatakan, nama suami dari korban adalah Musa, sedangkan anaknya bernama Jamal.
Ia mendapatkan informasi dari keluarganya bahwa sebelum Sanima meninggal dunia, penyiksaan ini sudah dilakukan oleh Musa dan Jamal sejak tujuh bulan lalu.
Pada waktu itu korban disiksa setiap hari sehingga mengalami kebutaan.
"Dengan kondisi seperti itu korban dijemput oleh keluarganya yang ada di Sampang, namun setelah beberapa Minggu korban dijemput kembali oleh Musa dan Jamal untuk dibawa kembali pulang ke Bangkalan," ujarnya kepada TribunMadura.com (grup Surya.co.id), Selasa (24/12/2019).
"Setelah itu, baru terjadi penyiksaan kembali yang dilakukan oleh Musa dan Jamal sampai mengakibatkan korban mengalami lebam di sekujur tubuh dan meninggal," imbuh dia.
Diceritakan sebelum korban meninggal, Sanima pada saat berada di Bangkalan menghubungi keluarganya yang ada di Kabupaten Sampang untuk menjemputnya.
Saat itu ia beralasan jatuh dari kamar mandi.
Mengetahui hal itu, seketika keluarga menjemputnya ke Bangkalan, namun keluarga sebelumnya sudah curiga dengan keadaannya.
"Ketika sudah tiba di Sampang, korban mengalami kritis dan dibawa ke RSUD Sampang dan karena saking parahnya korban meninggal pada (21/12/2019)," ucap Masfur.
Ia menambahkan, bahwa informasi yang dia dapat saat ini Musa sedang buron dan melarikan diri ke luar kota.
"Pastinya saya berharap Polres Bangkalan mampu meringkus Musa dan menghukumnya sesuai hukum yang berlaku," harapnya.
Dilansir dariTribunJatim.com (grup Surya.co.id), kisah ini awalnya diviralkan oleh akun Instagram @ndorobeii.
Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita terkapar dengan perut yang terlihat besar.Wanita itu juga terlihat mengambil nafas dengan berat.
Wanita tersebut begitu tampak lemas hingga tak sadarkan diri.
Orang-orang tampak mengerumuninya.
Sedangkan lainnya tampak prihatin dengan keadaannya.
Di antara para warga berusaha membuat wanita itu sadar dan sesekali memegangi tangannya.
Dalam keterangan akun Instagram @ndorobeii, dijelaskan bahwa wanita itu kemudian tewas dalam kondisi hamil tujuh bulan.
"Innalillahiwainna ilaihiroji'un.
Telah meninggal dunia seorang wanita lagi hamil 7bln yang telah dianiaya oleh suami dan anak kndungnya sndiri .
Mari kita doakn smoga husnul khotimh dan mendptkn tempat di sisi Allah dan surga untukmu Aaminn
Lokasi" desa pamola.an
Baca Juga: Jangan Mau Dibohongi, Begini Cara Lihat Last Seen WhatsApp Meskipun Disembunyikan, Mudah Lho!
Kec camplong
Kab sampang
Provensi jawa timur +madura
Kami turut berduka cita yg sangat mendalam semoga hukum di tegak kan," tulis akun @ndorobeii.
Kisah ini lalu juga diviralkan oleh akun Facebook Yuni Rusmini.
Terlihat sebuah gambar tangkapan layar diduga milik kakak korban.
Kakak korban mengaku tak terima atas apa yang menimpa adiknya.
Melalui Instagram, akun Yuni Rusmini mengunggah update terbaru terkait peristiwa itu.
Baca Juga: Begini Cerita Lain Penjual Sate Kobra, di Tengah Maraknya Teror Ular Kobra di Indonesia
Pelaku penganiaya Nima adalah suaminya sendiri yang bernama Mosa (39).
Ia merupakan pria asal Dusun Sendih, Desa Cangkareman, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Mosa disebut menyiksa Nima bersama anak kandungnya hingga korban meninggal pada 21 Desember 2019, dikutip dari TribunJatim.com, Rabu (25/12/2019).
Berawal, saat Nima menghubungi saudaranya via seluler meminta dirinya supaya dijemput di rumah suaminya karena terjatuh lalu sakit, Rabu 18/12/2019.
Pihak keluarga tanpa curiga menjemput dan membawanya ke rumah sakit Umum (RSUD), Mohammad Zyn Kab, Sampang. “Awalnya warga sekitar yang sampaikan kalau Nima disiksa suaminya,
Pada saat perjalanan ke rumah sakit itulah Nima membenarkan hal itu,” ungkap Toha salah satu keluarga Nima.
Tidak cukup disitu, keterangan Maskur kades Pamolaan bahwa tiga tahun silam suaminya menganiaya hingga mengalami kebutaan.
“Sekitar tujuh bulan lalu Nima berada disini, dengan segala alasan suami dan anaknya menjemput untuk dibawa pulang ke Cangkareman.
Saya sempat kaget mendengar Nima mengalami kritis dibawa ke rumah sakit hingga meninggal,” terang kades Pamolaan.
Sementara Rifai Lasbandra yang mendampingi keluarga korban menjelaskan, untuk menghindari adanya korban jiwa saya sarankan supaya melaporkan permasalahan ini ke Polres Bangkalan,
“Alhamdulillah sekarang sudah ditangani Polres Bangkalan, sebelum Nima di kebumikan anggota Reskrim sudah ke rumah Duka,” Jelas Rifai.,"
Ditulis akun Yuni Rusmini, polisi tengah menangani kasus ini.
Postingan Yuni Rusmini pun langsung ramai dikomentari para warganet dan menjadi viral.
Artikel ini merupakan saduran dari artikel yang telah dipublikasikan. Baca berita lengkapnya di sini.