Advertorial
Intisari-online.com -Seorang bocah berumur 15 tahun ditemukan bersembunyi dalam lemari.
Penemuan tersebut terjadi di Recklinghausen, Jerman.
Namun rumah tersebut bukan rumah milik keluarga bocah bernama Marvin K tersebut.
Bahkan, tercatat jika Marvin ternyata sudah menghilang selama 2 setengah tahun.
Namun bagaimana bisa Marvin berada di rumah tersebut? Dan milik siapa rumah itu?
Dilansir dari Daily Star, Marvin menghilang ketika umurnya 13 tahun.
Kejadian itu terjadi ketika dia menginap di rumah duka saat ayahnya meninggal.
Terakhir terlihat Marvin berpamitan kepada orang-orang di rumah duka sebelum bertemu temannya di tanggal 11/6/2017 di pusat kota.
Baca Juga: Jangan Mau Dibohongi, Begini Cara Lihat Last Seen WhatsApp Meskipun Disembunyikan, Mudah Lho!
Bocah itu mengirim teks WhatsApp terakhir pukul 11.37 siang sebelum ponselnya mati.
Media Jerman Aktenzeichen XY juga mengabarkan jika bocah itu terlihat lagi, pada edisi Juli tahun ini.
Polisi bahkan sudah bersiap untuk menyerah mencari keberadaan Marvin.
Namun penemuan Marvin di dalam lemari ini merupakan hal yang tidak disengaja.
Dilansir dari Daily Mail, polisi awalnya menggerebek rumah di Recklinghausen tersebut bukan untuk mencari keberadaan Marvin.
Rumah tersebut adalah milik pria berumur 44 tahun bernama Lars H.
Lars, seorang tukang yang tidak bekerja, telah menjadi buronan polisi akibat dugaan menyebarkan foto penganiayaan anak kecil di internet.
Pada pukul 7 pagi hari Jumat (20/12/2019), polisi menggeledah rumah Lars dengan van dan anjing polisi untuk mengenali bau hard drives komputer milik Lars.
Baca Juga: Begini Cerita Lain Penjual Sate Kobra, di Tengah Maraknya Teror Ular Kobra di Indonesia
Mereka menemukan tempat sampah penuh dengan popok dan bau urin yang sangat parah, sampai-sampai investigator harus bekerja dengan masker wajah.
Ketika polisi membuka pintu lemari, Marvin terlihat berdiri di kegelapan.
Rupanya, Lars adalah terduga pedofil dan membagi rumah tersebut bersama dengan ayahnya yang berumur 77 tahun.
Semenjak penggeledahan tersebut, keduanya telah ditangkap.
Ibu Marvin, Manuela (53) mengatakan: "Dia memegang tanganku dengan kuat dan tubuhnya mulai bergetar.
"'Mama, bawa aku pulang. Aku terkunci selama 2 setengah tahun dan aku tidak mendapat udara segar sama sekali.'
"Kami berdua menangis. Dia memegang tanganku dan aku tidak akan melepaskannya.
"Aku selalu berpikir dia entah meninggal atau berada di tempat yang jauh sehingga tidak dapat menghubungiku."
Manuela juga mengaku dia sulit mengenali Marvin saat mereka bertemu.
Dia menggambarkan Marvin seperti 'orang tua yang sudah terluka'.
"Orang yang bersamanya pasti telah memanipulasi Marvin," ujarnya menceritakan anaknya.
"Aku dapat gila memikirkan hal-hal yang mereka lakukan padanya."