Hasilnya adalah banyak sekali bayi lahir dengan kondisi phocomelia dan mereka tumbuh dengan tangan yang pendek atau tanpa lengan, atau kaki, sama sekali.
Tahun 1962, obat tersebut akhirnya dilarang di sebagian besar negara yang sebelumnya telah menjualnya.
Tragedi ini merambah ke permasalahan banyak sekali bayi dibunuh karena lahir dengan kondisi phocomelia.
Bayi yang selamat, sering disebut penyintas thalidomide, mengalami berbagai kondisi yang sulit semenjak mereka lahir.
Baca Juga: Mengapa Antidepresan Nyaris Tak Ada Gunanya Lagi untuk Atasi Depresi?
Dilansir dari video milik DW Documentary, banyak dari mereka dikira merupakan bayi yang terkena kutukan dan tidak dibawa oleh orangtua mereka sendiri.
Bayi-bayi tersebut bahkan tidak diinginkan oleh orangtua mereka sendiri.
Alwin Law, seorang penyintas thalidomide, lahir dari pasangan Ukraina yang hidup di Kanada.
Segera setelah lahir, neneknya mengingatkan ibunya jika dia adalah bayi yang terkutuk.
Source | : | dw.com |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR