Advertorial

Kini Berharta Rp11 Triliun dan Masuk Sebagai 50 Orang Terkaya di Indonesia, Sosok Ini Dulunya Penjual Sabun Colek Keliling

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Dengan cepat, sabun colek mampu bersaing dengan sabun deterjen atau bubuk yang sudah lebih dulu mendominasi pasar.
Dengan cepat, sabun colek mampu bersaing dengan sabun deterjen atau bubuk yang sudah lebih dulu mendominasi pasar.

Intisari-online.com -Memang terkadang kesuksesan tidak datang dengan mudah perlu kerja keras dan usaha ekstra, seperti kisah berikut ini.

Dulu dia hidup miskin, pria bernama Harjo Sutanto itu kini hidup bergelimang harta.

Forbes pada pekan lalu telah merilis daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2019.

Budi Hartono dan Michael Hartono masih jadi langganan di posisi paling atas orang terkaya di Indonesia.

Baca Juga: Jaga Keperawanannya Hingga Usia 56 Tahun, Nenek Ini Akhirnya Menikah Untuk Pertama Kalinya, Kisahnya Mengharukan

Kekayaan dua bersaudara ini mencapai 37 miliar dollar AS atau sekitar Rp 522,2 triliun (kurs Rp 14.000).

Sementara itu, jika digabung keseluruhan kekayaan dari 50 orang terkaya di Indonesia, total hartanya mencapai 134,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.884 triliun.

Forbes seperti dikutip Kompas.com pada Senin (9/12/2019), dari daftar 50 konglomerat tersebut, Harjo Sutanto jadi orang terkaya paling senior di Indonesia.

Usianya saat ini yakni 93 tahun.

Baca Juga: Bisa Tumbuh Sepanjang 3 Meter, Harimau Ini dengan Brutal Terkam Wanita yang Membesarkannya dari Bayi hingga Masuk Rumah Sakit: Ini Bentuk Cinta

Harjo Sutanto berada di urutan ke-39 orang terkaya di Indonesia.

Total kekayaannya tercatat sebesar 810 juta dollar AS atau sekitar Rp 11,3 triliun.

Jual Sabun Colek Keliling

Sumber pundi-pundi kekayaannya bermula dari usaha sabun colek.

Bersama rekannya Johannes Ferdinand Katuari, Harjo Sutanto mengawali kiprah bisnisnya sebagai sales sabun keliling pada 60 tahun yang lalu.

Dia menjual dagangannya dari rumah ke rumah di Jawa Timur ( Jatim ).

Dikutip dari situs resmi Wings Group, saat baru berdiri tahun 1949, Wings Group awalnya bernama Fa Wings.

Perusahaan ini memproduksi sabun colek secara rumahan.

Distribusinya pun masih terbatas.

Baca Juga: Kisah Kopassus Dikepung Oleh Suku Kanibal Papua, Sudah Saling Acungkan Senjata Tapi Hal Mengejutkan Terjadi, Ketika Suku Tersebut Tiba-tiba Serahkan Ini

Dipasarkan dari rumah ke rumah, dan dari kampung ke kampung di Surabaya.

Tak disangka, karena merupakan produk kebutuhan dasar, sabun colek mereka laku keras di Jawa Timur.

Saat itu, sabun colek merupakan produk baru yang tak ditemui di daerah lain.

Dengan cepat, sabun colek mampu bersaing dengan sabun deterjen atau bubuk yang sudah lebih dulu mendominasi pasar.

Harga sabun colek juga lebih murah lantaran biaya produksinya yang lebih rendah.

Melalui promosi yang gencar, kepraktisan dan harga terjangkau, membuatnya cepat populer dalam beberapa tahun di Indonesia.

Alhasil berdirilah Wings Group, yang menjadi salah satu perusahaan pembuat sabun terbesar di Indonesia.

Tak hanya sabun, perusahaannya kini merambah ke berbagai sektor usaha lain seperti deterjen, pembersih toilet, pembalut, shampo, pasta gigi, dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya.

Baca Juga: Wacana Hukuman Mati Bagi Terpidana Korupsi di Indonesia Ternyata Bisa Dikabulkan DPR dan Pemerintah, Asalkan Syarat Ini Bisa Terpenuhi

Wings Group juga aktif berekspansi ke bisnis makanan dan minuman (food and beverage) dengan memproduksi mie instan, saus, minuman bubuk, dan kopi.

Wings Group sendiri menjadi salah satu perusahaan yang memiliki jalur distribusi yang sangat kuat.

Produknya hampir sangat mudah ditemui di hampir seluruh toko di Indonesia.

Sejumlah merk produknya juga relatif sudah sangat familiar di Indonesia.

Selain memproduksi kebutuhan rumah tangga, Wings Group juga merambah bisnis minimarket.

Lewat anak usahanya, PT Fajar Mitra Indah, perusahaan mengoperasikan jaringan toko Family Mart.

Daftar Lengkap

Selengkapnya, berikut daftar 50 orang terkaya di Indonesia per 2019.

1. R Budi dan Michael Hartono

Kekayaaan: US$ 37,3 miliar atau Rp 525,3 triliun

Sumber: konglomerasi

2. Keluarga Widjaja

Kekayaaan: US$ 9,6 miliar atau Rp 135,2 triliun

Sumber: divesifikasi

3. Prajogo Pangestu

Kekayaan: US$ 7,6 miliar atau Rp 107,03 triliun

Sumber: petrokimia

4. Susilo Wonowidjojo

Kekayaan: US$ 6,6 miliar atau Rp 92,9 triliun

Sumber: tembakau

5. Sri Prakash Lohia

Kekayaan: US$ 5,6 miliar atau Rp 78,9 triliun

Sumber: petrokimia

6. Anthoni Salim

Kekayaan: US$ 5,5 miliar atau Rp 77,5 triliun

Sumber: divesifikasi

7. Tahir

Kekayaan: US$ 4,8 miliar atau Rp 67,6 triliun

Sumber: divesifikasi

8. Boenjamin Setiawan

Kekayaan: US$ 4,35 miliar atau Rp 61,3 triliun

Sumber: farmasi

9. Chairul Tanjung

Kekayaan: US$ 3,6 miliar atau Rp 50,7 triliun

Sumber: divesifikasi

10. Jogi Hendra Armadja

Kekayaan: US$ 3 miliar atau Rp 42,2 triliun

Sumber: barang konsumsi

11. Bachtiar Karim

Kekayaan: US$ 2,6 miliar atau Rp 36,4 triliun

Sumber: sawit

12. Mochtar Riady

Kekayaan: US$ 2,1 miliar atau Rp 29,4 triliun

Sumber: divesifikasi

13. Martua Sitorus

Kekayaan: US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun

Sumber: perkebunan kelapa sawit

14. Putera Sampoerna

Kekayaan: US$ 1,8 miliar atau Rp 25,1 triliun

Sumber: investasi

15. Kuncoro Wibowo

Kekayaan US$ 1,7 miliar atau Rp 23,7 triliun

Sumber: retail

16. Peter Sondakh

Kekayaan: US$ 1,65 miliar atau Rp 23 triliun

Sumber: investasi

17. Garibaldi Thohir

Kekayaan: US$ 1,6 miliar atau Rp 22,3 triliun

Sumber: tambang batu bara

18. Theodore Rachmat

Kekayaan: US$ 1,55 miliar atau Rp 21,6 triliun

Sumber: divesifikasi

19. Husain Djojonegoro

Kekayaan: US$ 1,53 miliar atau Rp 21,4 triliun

Sumber: barang konsumsi

20. Djoko Susanto

Kekayaan: US$ 1,5 miliar atau Rp 21 triliun

Sumber: supermarket

21. Alexander Tedja

Kekayaan: US$ 1,45 miliar atau Rp 20,2 triliun

Sumber: real estate

22. Sukanto Tanoto

Kekayaan: US$ 1,4 miliar atau Rp 19,5 triliun

Sumber: divesifikasi

23. Ciliandra Fangiono

Kekayaan: US$ 1,37 miliar atau Rp 19,1 triliun

Sumber: perkebunan kelapa sawit

24. Husodo Angkosubroto

Kekayaan: US$ 1,35 miliar atau Rp 18,8 triliun.

Sumber: diversifikasi

25. Keluarga Ciputra

Kekayaan: US$ 1,3 miliar atau Rp 18,1 triliun

Sumber: real estate

26. Eddy Katuari

Kekayaan: US$ 1,25 miliar atau Rp 17,4 triliun

Sumber: Barang konsumsi

27. Winarko Sulistyo

Kekayaan: US$ 1,2 miliar atau Rp 1,67 triliun

Sumber: pulp and paper

28. Low Tuck Kwong

Kekayaan: US$ 1,17 miliar atau Rp 16,3 triliun

Sumber: tambang batu bara

29. Murdaya Poo

Kekayaan: US$ 1,15 miliar atau Rp 16 triliun

Sumber: diversifikasi

30. Irwan Hidayat

Kekayaan: US$ 1,1 miliar atau Rp 15,3 triliun

Sumber: obat herbal atau jamu

31. Kardja Rahardjo

Kekayaan: US$ 1,02 miliar atau Rp 14,2 triliun

Sumber: ekspedisi

32. Hary Tanoesoedibjo

Kekayaan: US$1 miliar atau Rp 14 triliun

Sumber: media

33. Sjamsul Nursalim

Kekayaan: US$ 990 juta atau Rp 13,9 triliun

Sumber: retail, ban

34. Donald Sihombing

Kekayaan: US$ 970 juta atau Rp 13,5 triliun

Sumber: konstruksi

35. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono

Kekayaan: US$ 960 juta atau Rp 13,4 triliun

Sumber: perkebunan kelapa sawit, tambang nikel

36. Sabana Prawirawijaya

Kekayaan: US$ 915 juta atau Rp 12,8 triliun

Sumber: minuman

37. Osbert Lyman

Kekayaan: US$ 865 juta atau Rp 12,1 triliun

Sumber: real estate

38. Kusnan dan Rusdi Kirana

Kekayaan: US$ 835 juta atau Rp 11,6 triliun

Sumber: maskapai penerbangan

39. Harjo Sutanto

Kekayaan: US$ 810 juta atau Rp 11,3 triliun

Sumber: barang konsumsi

40. Hashim Djojohadikusumo

Kekayaan: US$ 800 juta atau Rp 11 triliun

Sumber: diversifikasi

41. Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Kekayaan: US$ 780 juta atau Rp 10,9 triliun

Sumber: media dan teknologi

42. Sudhamek

Kekayaan: US$ 745 juta atau Rp 10,4 triliun

Sumber: makanan dan minuman ringan

43. Soegiarto Adikoesoemo

Kekayaan: US$ 730 juta atau Rp 10,2 triliun

Sumber: kimia

44. Aksa Mahmud

Kekayaan: US$ 710 juta atau Rp 9,9 triliun

Sumber:

45. Arifin Panigoro

Kekayaan: US$ 670 juta atau Rp 9,3 triliun

Sumber: semen

46. Hamami

Kekayaan: US$ 660 juta atau Rp 9,2 triliun

Sumber: alat berat

47. Edwin Soeryadjaya

Kekayaan: US$ 635 juta atau Rp 8,88 triliun

Sumber: tambang batu bara, investasi

48. Kartini Muljadi

Kekayaan: US$ 630 juta atau Rp 8,8 triliun

Sumber: farmasi

49. Arini Subianto

Kekayaan: US$ 600 juta atau Rp 8,3 triliun

Sumber: tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit

50. Iwan Lukminto

Kekayaan: US$ 585 juta atau Rp 8 triliun

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Siapa Sangka Harjo Sutanto Eks Penjual Sabun Keliling di Surabaya Kini Punya Kekayaan Rp 11 Triliun

Artikel Terkait