Advertorial
Intisari-online.com - Seorang pria dijuluki sebagai penjahat cyber terbesar di dunia.
Karena hasil curiannya via online sangat mencengangkan, dia sampai bisa menjalani kehidupan supermewah di Rusia.
Menurut Daily Mirror Jumat (6/12/19), dia memamerkan kekayaannya dengan berbagai benda mahal, dan pernikahan mewan yang baru-baru ini terungkap.
Pria bernama Maksim Yakubets (32) diketahui menjalankan sebuah perusahaan bernama Evil Corp.
Dia menciptakan virus untuk menipu korban di Inggris dan meraup uang hingga puluhan bahkan ratusan juta tanpa diketahui.
Dari hasil mencurinya dia menjalani kehidupan mewah dan terungkap pada komferensi pers di Washington DC.
Namun, kini Yakubets merupakan penjahat cyber paling dicari FBI.
Bahkan hadiah sebanyak 5 juta dollar AS (Rp70 miliar) disiapkan Departemen Luar Negeri AS, bagi siapa saja yang berhasil menangkapnya.
Direktur Badan Kejahatan Nasional Rob Jones, menggambarkan Yakubets hidup mewah dan flamboyan.
Dia juga dikenal sebagai sosok yang boros, memiliki supercar dari hasil mencuri online.
Dalam sebuah video yang beredar menunjukkan bagaimana Yakubets menikmati kekayaannya.
Mobil Lamborghini, dengan plat nomor yang diterjemahkan menjadi pencuri, juga rumahnya yang megah dipamerkannya.
"Penjahat" itu juga memiliki singa peliharaan, yang difilmkan menggeram di kamera.
Yakubet menghabiskan lebih dari 250 juta poundsteling (Rp4,6 triliun) untuk pernikahannya, kata NCA.
NCA, Polisi Metropolitan dan Pusat Keamanan Siber Nasional bekerja bersama Departemen Kehakiman AS dan FBI.
Baca Juga: Mau Hidup Panjang Umur? Bangun Pagi Saja! Begini Penjelasannya
Mereka bertugas dalam penyelidikan jangka panjang terhadap Evil Corp yang digambarkan sebagai "ancaman kejahatan cyber paling signifikan ke Inggris".
Mereka menargetkan Inggris selama hampir satu dekade.
Dengan beberapa jenis malware yang akan mencegat transfer bank dari anggota masyarakat dan bisnis, kata NCA.
Sifat perangkat lunak ini membuat sebagian besar orang tidak pernah tahu bahwa perangkatnya telah terinfeksi.
Hal itu menyebabkan uangnya hilang.
Selain itu Yakubets dituduh memiliki hubungan dengan keamanan Rusia.
Ketika beraksi secara online Yakubets menggunakan nama Aqua dia juga mempekerjakan puluhan orang untuk menjalankan operasinya.
Selama ini mereka melancarkan aksinya di bawah tanah di cafe-cafe Moskow sebagai kantornya.
Jika dia meninggalkan Rusia, tentu akan ditangkap dan menjalani ekstradirisi ke AS untuk mendapatkan dakwaan.
Serangkaian sanksi keuangan juga telah dijatuhkan Departemen Keuangan AS pada Rusia.
Dalam sebuah pernyataan dari Departemen Keuangan AS, mereka mengatakan:
"Yakubets juga memberikan bantuan langsung kepada upaya cyber-cyber pemerintah Rusia, menyoroti pendaftaran pemerintah Rusia untuk penjahat cyber untuk tujuan jahatnya sendiri."
Rekan Rusia Igor Turashev, 38, dituduh menjadi administrator Yakubets dan juga telah didakwa atas kejahatan kejahatan dunia maya.
Kemarin, merujuk pada serangan racun tahun lalu oleh agen Rusia di Salisbury, seorang sumber senior Whitehall mengatakan, "Orang-orang ini hidup seperti raja di Rusia.
"Ini adalah bagian dari post-Salisbury take-down kami di Rusia," katanya.