Advertorial
Intisari-Online.com - Polana B Pramesti, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut berkomentar mengenai pemecatan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.
Polana mengatakan bahwa pencopotan Ari Askhara sebagai Direktur Utama Garuda tidak masalah selama direktur kunci (key person) Garuda Indonesia masih ada.
Sebab, operasional Garuda Indonesia masih bisa berjalan selama ada direktur kunci itu.
"Yang penting buat kami sih key person-nya masih ada seperti yang lama."
"Jadi yang kita pegang adalah key person-nya, ya."
"Direktur Operasi, Direktur Teknik, dan Direktur Safety. Oke itu saja," kata Polana di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Polana mengaku, pihaknya telah mendengar laporan adanya ketidaksesuaian antara kargo pesawat baru Garuda yang diterbangkan dari Prancis dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan ketentuan, pengiriman pesawat dengan penerbangan tidak diperbolehkan untuk membawa kargo dan penumpang dengan tujuan komersial.
Bila memang harus, hal itu merupakan bagian dari operasional penerbangan.
Misalnya awak tambahan, teknisi, komponen, inspektur penerbangan, dan sebagainya.
"Laporannya memang ada ketidaksesuaian dengan flight approval (FA)."
"Tidak sesuai dengan flight yang ada manifest di dalam flight (penerbangan) itu."
"Tapi saya belum terima resmi laporannya," ungkap Polana.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bakal memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara.
Pasalnya, Dirut yang menjabat selama dua tahun tersebut diketahui telah melakukan menyelundupkan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
"Dengan itu saya akan memberhentikan saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik akan ada prosesur lainnya," ujar dia ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Erick pun memaparkan, Ari Askhara telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak tahun 2018 lalu.
Selain itu yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ di Amsterdam.
"Ini menyedihkan. Ini proses menyeluruh di BUMN bukan individu, tapi menyeluruh."
"Ini Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dirut Garuda Dicopot, Kemenhub Mulai Ungkap Ada Hal Janggal"