“Karena kalau anak sudah besar akan susah untuk mengubah kebiasaannya,” kata Tjin.
Yang tidak kalah penting, menurutnya adalah adalah stimulasi psikososial untuk menebalkan ikatan emosional antara anak dan orangtua.
“Anak perlu ekspresi kehangatan dari orangtuanya. Beri pujian dan responsif pada anak. Jangan berada di satu ruangan bersama tapi sibuk sendiri-sendiri dengan gawainya,” kata dokter anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Dengan begitu, anak tidak hanya sehat tapi juga bahagia. (Lusia Kus Anna)
Baca Juga: 8 Kesalahan Pola Asuh Anak yang Dapat Memperburuk Kehidupannya Saat Dewasa, Jangan Pernah Lakukan Lagi!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Membesarkan Anak Sehat dan Bahagia ala Orang Denmark"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR