Beliau juga berencana menghentikan pembentukan super holding BUMN, sebuah mimpi besar dari mantan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Menurutnya, urusan super holding akan diubah konsepnya menjadi subholding yang fokus pada masing-masing kegiatan unit usaha.
Contohnya adalah lini bisnis yang dijalankan Pelindo I sampai dengan IV, dengan tugas mengelola pelabuhan sesuai wilayah kerja masing-masing.
Ke depan, Erick menginginkan pembagian tugasnya bukan dari wilayahnya, melainkan dari jenis usahanya.
“Contoh apakah ke depan Pelindo bisa jadi pelindo 1 sampai IV atau Pelindo kita ubah sesuai fungsinya, misalnya Pelindo peti kemas, pelabuhan, curah cair, tidak berdasarkan sub region-nya yang akhirnya terjadi kanibal tidak pasti di antara mereka. Hal-hal ini yang mau kita lakukan,” kata Erick.
Sebelumnya, mantan Menteri BUMN Rini Soemarno melempar wacana pembentukan superholding BUMN dan meniadakan Kementerian BUMN.
"Ya itu kan wacana yang kita lemparkan kan. Jadi tentunya masih banyak diskusinya ke sana," ujar Rini di Jakarta, Senin (25/7/2016) dikutip dari Kompas.com.
Menurut Rini, pembentukan superholding BUMN sangat dibutuhkan.
Sebab, ia percaya bahwa dengan superholding BUMN maka perusahaan-perusahaan BUMN bisa bergerak lebih lincah.
Selama ini, sejumlah BUMN dinilai tidak bisa bergerak leluasa dalam pengembangan bisnisnya karena berada di bawah Kementerian BUMN. (Akhdi Martin Pratama)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Daftar BUMN yang Punya Bisnis Hotel , Erick Thohir Ingin Bubarkan Anak Usaha BUMN yang Tak Jelas Pembentukannya , Erick Thohir Ingin Kubur Mimpi Rini Soemarno Bentuk Super Holding BUMN
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR