Advertorial
Intisari-online.com - Baru-baru ini geng narkoba Meksiko kembali berulah.
Kelompok pengedar narkoba tersebut, memang telah menjadi ancaman paling berbahaya di Meksiko dalam beberapa bulan ini.
Terbaru, mereka melakukan serangan hingga polisi bersenjata turun tangan mengatasinya.
Menurut Daily Mirror pada Minggu (1/12/19) sepuluh tersangka diduga geng narkoba melancarkan aksi baku tembak pada Sabtu (30/11).
Baca Juga: 5 Gejala Batu Ginjal Sedang Mengintai Kesehatan Anda, Menggigil dan Demam Jadi Salah Satunya
Insiden berdarah itu terjadi di sebuah kota kecil Villa Union Meksiko, dekat dengan perbatasan AS.
Baku tembak itu terjadi selama ketegangan yang terus meningkat atas geng-geng, dan kekerasan pada publik.
Akibatnya, pemerintah negara bagian terlibat bentrokan dengan orang-orang bersenjata itu.
Insiden itu menyebabkan bagian luar kantor polisi itu dipenuhi dengan berondongan peluru oleh tembakan kelompok bersenjata itu.
Bahkan, setidaknya ada petugas polisi yang tewas ditembak kelompok bersenjata itu.
Mereka meninggal, setelah berusaha mengejar anggota geng dalam aksi tersebut.
Gubernur negara bagian, Miguel Angel Riquelme mengatakan pada wartawan setidaknya ada 10 pria bersenjata dan empat polisi semuanya tewas.
Sedangkan sisanya enam polisi terluka, dan sejumlah orang dinyatakan hilang.
Termasuk mereka yang berada di kantor walikota, kata gubernur.
Riquelme mengklaim negara harus bertindak tegas untuk melawan kelompok geng narkoba.
Karena situasinya semakin mencekam, mereka (geng narkoba) juga mengangkat senjata dan berani menantang pemerintah.
Menurut laporan, sebelum bentrokan terjadi, konvoi truk pick-up yang mengangkut orang bersenjata mulai terlihat.
Mereka bergerak menuju Villa Union setengah hari sebelum bentrokan.
Riquelme juga mengidentifikasikan 14 kendaraan yang terlibat dalam serangan itu.
Meski insiden ini semakin parah, Presiden Andreas Manuel Lopez Labrador mengatakan menolak intervensi asing di Meksiko.
Dia mengklaim akan menangani masalah ini.
Sebelum pernyataan Presiden Andreas Manuel Lopez, Amerika sudah mendengar situasi di Meksiko.
Mereka geram, sampai Presiden Donald Trump melontarkan pernyataan untuk menunjuk kelompok geng narkoba Meksiko sebagi teroris.
Hal ini memicu langkah Amerika untuk mencoba campur tangan secara sepihak dengan Meksiko.
Jaksa Agung AS William Barr akan mengunjungi Meksiko minggu depan untuk membahas kerja sama keamanan.
Kasus kekerasan oleh kelompok geng narkoba Meksiko sebelumnya difokuskan pada pembantaian 4 November terhadap 9 wanita dan anak-anak AS-Meksiko.
Meksiko termasuk kotaCoahuila memiliki sejarah kekerasan geng, meskipun jumlah pembunuhan di negara bagian jauh di bawah dari tujuh tahun lalu.
Namun secara nasional, tingkat pembunuhan mendorong mendekati tingkat rekor.