Advertorial

Memakai Gigi Orang yang Telah Mati: Beginilah Praktik Kelam di Eropa untuk Atasi Masalah Gigi, Awalnya Penggunaan Gading Tidak Efisien

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Mereka mengambil langkah besar ke sudut-sudut obat yang lebih suram dan lakukan berbagai percobaan.
Mereka mengambil langkah besar ke sudut-sudut obat yang lebih suram dan lakukan berbagai percobaan.

Intisari-Online.com - Sakit gigi adalah masalah kesehatan terburuk kita.

Tapi tahukah Anda mengenai praktik kedokteran gigi pada awal abad ke-19 yang mengerikan?

Selama tahun 1800-an di Eropa, kedokteran gigi masih merupakan cabang kedokteran yang kasar.

Kebersihan mulut masih jauh lebih sehat daripada saat ini.

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia 1 Desember: Aktor Ini Jadi Orang Pertama di Indonesia yang Berani Terbuka Dirinya Kena HIV/AIDS, Meninggal Setelah 3 Tahun Berjuang Lawan Virus Mematikan

Hal itu karena kurangnya jumlah besar gula dan bahan kimia dalam makanan dan minuman.

Tapi jika ada masalah kesehatan pada gigi, akan ada beberapa obat.

Beberapa upaya awal untuk membuat gigi palsu yang efisien menggunakan bahan gading.

'Dokter gigi' akan mensimulasikan tampilan gigi saat mereka mengukirnya dari selembar gading.

Baca Juga: Kisah Para Nelayan yang Memergoki 'Putri Duyung' Sedang Menangis Lirih di Atas Batu Karang, Pihak Berwenang Sampai Kerahkan Pasukan

Set gigi ini akan dihubungkan dengan kawat pegas, namun hasilnya jauh dari kata berhasil.

Lagi pula, harga gigi ini cukup mahal untuk orang-orang biasa, dan bagi mereka yang mampu membelinya, gigi-gigi ini tetap mimpi buruk.

Baca Juga: Bocah 10 Tahun Hidup Sebatang Kara dan Tak Mau Diadopsi, Dia Memilih Bertahan Hidup dengan Mengandalkan Alam Seperti Ini

Tulang dan gading tidak memiliki enamel alami dan akan mudah menjadi busuk.

Hal ini menyebabkan napas berbau busuk dan rasa yang sama-sama tidak menyenangkan di mulut.

Di situlah calon dokter gigi mengambil pendekatan yang berbeda.

Mereka mengambil langkah besar ke sudut-sudut obat yang lebih suram dan lakukan berbagai percobaan.

Ya, akhirnya mereka menggunakan gigi manusia untuk membuat gigi palsu.

Dokter gigi ini mencari ke berbagai tempat di mana sekiranya dapat dia temukan gigi manusia yang sehat.

Karena sangat alami, gigi manusia nyata ini menjadi populer sebagai solusi masalah kesehatan gigi.

Baca Juga: Niatnya Meminum Teh Kemasan Agar Meredakan Dahaga, Wanita Ini Justru Demam dan Keracunan, Tidak Disangka Ada 'Jeli' Kental Menjijikkan Di Dalam Tehnya!

Pada awalnya, dokter gigi menawarkan sejumlah uang kepada mereka yang mau menjual gigi mereka.

Orang yang begitu miskin bisa saja menggunakan cara ini, tapi nyatanya sangat jarang adanya 'sukarelawan.'

Sementara permintaan semakin meningkat, di situlah cerita gelap bermula.

Ahli anatomi dan dokter gigi akan menggali mayat-mayat yang baru dikubur untuk dijual.

Sementara mayatnya akan digunakan untuk dibedah oleh ahli anatomi, giginya dijual untuk digunakan dalam kedokteran gigi.

Masa gelap ini memunculkan semacam organisasi terstruktur untuk merampok pemakaman.

Meskipun para pejabat dan hukum sebagian besar mengabaikan perbuatan busuk ini, penduduk setempat sangat mengutuk praktik penjarahan makam ini.

Baca Juga: Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni Selama 18 Tahun, Begini Kondisi Wanita Ini Saat Ditemukan

Artikel Terkait