Advertorial

Bayi 3 Bulan Ini 'Terpanggang' di Mobil Orangtuanya, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya, Dapat Terjadi pada Siapa Saja

May N
,
Mentari DP

Tim Redaksi

kematian anak kecil terpanggang di mobil sudah mencapai angka fantastis, bukan kelalaian orangtua, ini ternyata penyebab sebenarnya
kematian anak kecil terpanggang di mobil sudah mencapai angka fantastis, bukan kelalaian orangtua, ini ternyata penyebab sebenarnya

Intisari-online.com - Kasus seorang bayi atau anak-anak yang meninggal di dalam mobil kembali terjadi.

Kali ini kasus nemimpa seorangseorang bayi bernama Aiden Miller.

Dilansir dari Metro.co.uk(25/7/2018), bayi Aiden Miller diketahui ditinggalkan ibunya tanpa sengaja di dalam mobil pada sebuah area parkir daerah New Albany, Indiana, Amerika Serikat.

Aaron Turner, ayah dari bayi tersebut menyebutkan jika bayi Aiden seharusnya dititipkan ke penitipan anak.

Kronologinya, istri Aaron mengantarkan bayi Aiden dan kakak perempuannya ke dua penitipan anak yang berbeda.

Baca Juga: Ini Caranya Tingkatkan Kualitas Udara dalam Ruangan Anda, Salah Satunya Cukup dengan Minyak Esensial

Setelah kakaknya diturunkan dari mobil, seharusnya Aiden diantarkan ke penitipan anak tempatnya dititipkan.

Namun sang ibu justru langsung pergi menuju ke tempat kerjanya, pusat kesehatan bernama Express Care.

Sang ibu sama sekali lupa tentang keberadaan anaknya di dalam mobil dan dia ditinggalkan selama berjam-jam di parkiran tersebut.

Pada saat selesai bekerja sekitar pukul 4:30 sore, ibu Aiden menemukan anak bayinya sudah tidak responsif, disertai bau gosong dari dalam mobilnya.

Diketahui pada saat itu suhunya sudah mencapai 25.6 Celcius.

Sang ibu masih berusaha menyelamatkan anaknya dengan membawanya masuk ke pusat kesehatan tempatnya bekerja dan kemudian memberinya CPR.

Namun, setelah sampai di RS Baptist Floyd, bayi Aiden Miller dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Merasa Hidup di Penjara Lebih Baik, Para Lansia di Negara Ini Sengaja Lakukan Kejahatan Sepele Agar Masuk Penjara

Indiana memang salah satu daerah dengan suhu udara yang cukup panas di Amerika.

Sedangkan kasus kematian di dalam mobil karena terpanggang akibat panasnya udara yang ada telah sangat sering terjadi di Amerika.

Semenjak tahun 1990-an, sudah ditemukan lebih dari 100 kasus kematian anak kecil akibat tidak sengaja ditinggal di mobil.

Kasus ini cenderung terjadi di bulan paling panas sewaktu musim panas dan biasanya melibatkan bayi atau balita.

Per tahunnya, jumlah kematian anak terpanggang di dalam mobil di Amerika mencapai angka 37.

Menariknya, ada tiga kecenderungan yang menghasilkan hipertermia di dalam kendaraan:

Pertama, 55% merupakan oran tua atau perawat yang tidak tahu jika meninggalkan anak di kursi belakang.

Kedua, 27% merupakan anak kecil yang dapat masuk ke dalam mobil semudah mereka mau.

Dan ketiga, 18% merupakan orangtua atau perawat yang dengan sengaja meninggalkan anak kecil di dalam mobil.

Mobil yang tertutup rapat akan menjadi seperti rumah kaca ketika radiasi matahari mengenai mobil tersebut dan dalam 10 menit suhunya dapat meningkat sampai 19 derajat.

Perlu diingat, tubuh anak kecil akan menjadi panas lebih cepat dibandingkan tubuh orang dewasa.

David Diamond, seorang neuroscientist koresponden CNN health mengungkapkan dia masih tidak memahami bagaimana bisa orang tua meninggalkan anak mereka yang semobil dengan mereka.

Awalnya, dia mengira hal tersebut muncul karena pola pengasuhan yang mengabaikan keadaan sekitar.

Baca Juga: Meninggal Karena Leukemia, Suami Ririn Ekawati Beri Pesan Terakhir Untuk Segera Jauhi Makanan-makanan Ini

Namun saat dia berbicara dengan para orangtua yang kehilangan anaknya akibat hal ini, dia dapat mengetahui jika tidak ada kesalahan dalam pola pengasuhan mereka.

Setelah ia pelajari, kesalahan ini terjadi karena kegagalan memori yang muncul akibat kompetisi antara sistem memori kebiasaan dan memori masa depan, kemudian memori kebiasaan menang.

Memori masa depan meliputi rencana dan eksekusi kegiatan sehari ke depan seperti rencana membawa anak ke penitipan, sedangkan memori kebiasaan meliputi tugas yang memerlukan kegiatan pengulangan dan dilakukan secara otomatis seperti berkendara dari rumah menuju tempat kerja.

Memori masa depan diproses oleh dua struktur otak, yaitu hippocampus yang menyimpan semua informasi dan korteks prefrontal yang diperlukan untuk membuat rencana untuk masa depan.

Hippocampus menyediakan akses kesadaran jika ada anak kecil di dalam mobil.

Korteks prefrontal memberikan orang tua rute, termasuk rencana untuk membawa anaknya ke penitipan, daripada berkendara langsung ke tempat kerja.

Memori kebiasaan berpusat pada basal ganglia, yang membuat manusia bisa melakukan tugas monoton secara otomatis seperti mengendarai sepeda atau mengikat sepatu.

Memori kebiasaan dapat menghapuskan rencana yang sudah disusun di memori masa depan.

Dominasi memori kebiasaan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti ketika kita lupa mampir ke toko dari perjalanan pulang ke rumah, padahal kita sudah merencanakan untuk mampir ke toko dan berbelanja.

Biasanya, memori kebiasaan lebih sering mendominasi pikiran saat kita stress atau ada sesuatu yang mengalihkan perhatian sebelum atau saat berkendara.

Penyebab lainnya adalah kurang tidur.

Stress dan kurang tidur mampu membiaskan sistem memori otak sehingga hanya terfokus pada memori kebiasaan.

Sudah seharusnya mobil kini juga dilengkapi sistem pengingat keberadaan anak kecil di dalam mobil.

Baca Juga: BERITA POPULAR: Kakek 74 Tahun Menyesal Nikahi Istrinya yang Berusia 21 Tahun hingga Pria Ini Nekat Bongkar Makam Pacarnya Karena Dengar Suara

Artikel Terkait