Intisari-Online.com – Alergen dalam ruangan seperti tungau debu, bulu hewan peliharaan, kain telah dikaitkan dengan masalah pernapasan.
Dengan indeks kualitas udara berada dalam kategori 'buruk' di banyak kota, polusi udara telah mencapai kondisi yang mengkhawatirkan di beberapa negara.
Itulah sebabnya sekolah dan perguruan tinggi harus ditutup sementara dan satu-satunya pilihan untuk melindungi diri Anda dari polusi adalah dengan mengunci diri di rumah agar kondisi di luar menjadi lebih baik.
Tetapi bagaimana jika kualitas udara dalam ruangan juga tidak baik?
Baca Juga: Kualitas Udara Memburuk, Apakah Ada Hubungan Antara Polusi Udara dengan Peningkatan Penyakit Mental?
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan A.S., kualitas udara di dalam rumah harus dikelola dengan benar.
Karena bisa dua hingga lima kali lebih buruk daripada di luar rumah, berkat benda sehari-hari seperti cat dan perekat yang digunakan di rumah.
Mereka melepaskan senyawa organik beracun. Paparan komponen ini dapat menyebabkan efek jangka pendek seperti iritasi hidung dan tenggorokan, pusing, sakit kepala, dan kelelahan.
Efek jangka panjang, termasuk penyakit kardiovaskular, masalah pernapasan, dan bahkan kanker.
Baca Juga: Lagi, Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Jadi yang Terburuk di Dunia
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR