Advertorial

Gadis Muda Ini 'Hilangkan' perutnya untuk selama-lamanya, kerongkongan Langsung Disambung dengan Usus, Apa Penyebabnya?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Operasi itu adalah upaya mengangkat perut sehingga perlu menghubungkan kerongkongannya dengan usus kecilnya.
Operasi itu adalah upaya mengangkat perut sehingga perlu menghubungkan kerongkongannya dengan usus kecilnya.

Intisari-Online.com - Seorang wanita asal Washington diketahui menghilangkan perutnya untuk selama-lamanya dalam sebuah operasi.

Dia memutuskan untuk menjalani operasi invasif selama berjam-jam.

Operasi itu adalah upaya mengangkat perut sehingga perlu menghubungkan kerongkongannya dengan usus kecilnya yang akan berfungsi sebagai pengganti perut.

Tepatnya padaDesember lalu, LeFrancq menjalani prosedur di mana perutnya diangkat.

Baca Juga: Kisah Kembar Siam Abby dan Brittany, 1 Tubuh untuk 2 Kepala, Jalani Hidup Layaknya Orang Biasa Meski Mereka Punya Keterbatasan

Sebuah tabung yang menghubungkan tenggorokan ke perut kemudian dilekatkan ke usus kecil sehingga masih ada sistem pencernaan yang berfungsi.

Setelah operasi, LeFrancq kembali belajar makan dalam porsi kecil dan seimbang.

Hal itu dilakukan setelah dirinya mengetahui tentang mutasi gen yang dapat sebabkan risiko kanker lambung.

Dilansir dari Daily Mail, Jumat (15/19/2019), Emily LeFrancq (22) asal Woodland, mengatakan bahwa, ketika ayahnya, Mick Martin, berjuang melawan kanker otak, dia diberitahu mengalami mutasi pada gen CDH1-nya.

Baca Juga: Sarwendah Benarkan Betrand Minum ASI Perah Darinya: Sering Dianggap Sama, Ternyata ASI Langsung dan ASI Perah Itu Berbeda

Setelah mengujinya dan mendapati terjadinya mutasi gen yang sama, dia langsung mengambil keputusan.

Gen CDH1 memberikan instruksi untuk membuat protein yang membantu sel-sel di sekitarnya untuk bersatu dan membentuk jaringan.

Tetapi mutasi tertentu menyebabkan kelainan kanker yang terjadi pada keluarganya yang disebut hereditary diffuse gastric cancer (HDGC).

Mereka yang memiliki mutasi gen CDH1 terkait HDGC memiliki risiko antara 56 dan 70 persen mengembangkan kanker lambung dalam hidup mereka, menurut National Institutes of Health.

Pada kanker lambung difus, tidak ada tumor. Sebaliknya, sel kanker terbentuk di bawah lapisan perut dalam kelompok kecil.

Jenis kanker yang terkait dengan HDGC sering tidak terlihat pada endoskopi bagian atas, sehingga sulit untuk didiagnosis.

Oleh karena itu, sebagian besar kasus kanker lambung difus didiagnosis pada stadium akhir

Baca Juga: Misteri Kera Raksasa Setinggi 3 Meter Terkuak: 'Ini Spesies yang Penuh Teka-teki'

LeFrancq mengunjungi National Institutes of Health di Bethesda, Maryland, dan membuat janji dengan Dr Jeremy Davis.

"Begitu Anda menderita kanker perut, kemungkinan bertahan hidup lima tahun ke depan cukup rendah," kata Dr Davis.

Dokter melakukan pengujian pada organ yang diambil dan menemukan sel kanker di lapisan perut.

"Ini adalah kanker yang bergerak cepat, dan kanker saya sudah tumbuh," kata LeFrancq.

Sekarang setelah operasi, LeFrancq saat ini tidak bisa makan banyak makanan tetapi, seiring waktu, ususnya akan meregang untuk mengakomodasi makanannya.

LeFrancq ingin tindakan yang diputuskannya itu dapat menjadi inspirasi bagi orang lain yang mengalami masalah kesehatan serupa.

Baca Juga: Pamornya Mulai Menurun, Ahli Ungkap Alasan Warga Indonesia Mulai Ogah Beli Ponsel Samsung

Artikel Terkait