Advertorial
Intisari-Online.com - Kelahiran si buah hati adalah saat-saat paling dinantikan oleh sepasang suami-istrisetelah 9 bulan berada di dalam kandungan.
Namun, pasangan ini justru dibuat sedih dan syok pada saat hari paling dinantikan itu lantaran bayinya memiliki kondisi tidak biasa.
Melansir Daily Mirror pada Jumat (15/11/19) pasangan Marlene dan David dari Purtugal ini tak menyangka bayinya akan bernasib seperti ini.
Bayinya Rodrigo lahir di Rumah Sakit San Bernardo pada 7 Oktober di Setubal, Portugal di area metropolitan Lisbon.
Sementara itu, kondisi bayi itu menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Hasilnya bayi itu harus dirawat dirumah sakit selama 40 hari dan baru dipulangkan, padahal sebelumnya dokter memperkirakan ia hanya sanggup bertahan dalam hitungan jam.
Atas kondisi ini pasangan itu menuntut dokter kandungannya karena tidak bisa mengidentifikasi adanya kelainan selama scan ultrasound.
Rodrigo terlahir tanpa mata, hidung dan bagian tengkoraknya sebagian hilang.
Karena kondisi tersebut, dia dijuluki bayi tanpa wajah oleh media Potugal, dengan kondisi tuli dan memiliki beberapa lesi otak dan ketidaksempurnaan di mulut.
Sementara dia juga menderita masalah pernapasan.
Ibu baptis Rodrigo, Tania Contente mengatakan kepada media setempat bahwa orangtua berharap putra mereka akan menjadi lebih kuat.
Dia menambahkan, "Rodrigo tidak lagi bergantung pada tim ahli di rumah sakit untuk terus hidup sehingga ia diizinkan pulang."
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Mengalami Epilepsi?
"Sebelumnya ada tawaran pada bayi itu untuk tinggal di rumah sakit, tetapi mereka ingin merawatnya di rumah," katanya.
Pertama kali orang tua mendengar tentang kondisi Rodrigo saat memasuki kehamilan ketika mereka menjalani pemindaian 5-D di klinik lain.
Pemindaian kehamilan 5-D memungkinkan orang tua untuk melihat pandangan realistis bayi saat masih dalam kandungan.
Menunjukkan fitur sebenarnyabayi tersebut dibandingkan dengan USG yang hanya menunjukkan garis besar janin.
Petugas medis yang melakukan pemindaian 5-D memperhatikan bayi itu mengalami cacat.
Tetapi ketika Marlene berhadapan dengan dokter kandungannya Artur Carvalho, dia mengatakan bahwa kepadanya pemindaian seperti itu tidak akurat dan bayinya sehat, lapor El Mundo.
Carvalho telah diskors setelah tampaknyagagal memprediksikondisi anak ketika seharusnya terlihat dari 12 minggu.