Advertorial
Intisari-Online.com - Michael Carroll, Pria yang merupakan pemenang lotere bernilai 9,7 juta poundsterling (Rp223 miliar) pernah menghebohkan dunia.
Michael memenangkan uang itu pada tahun 2002 setelah memberi tiket seharga Rp18 ribu saat dia berusia 19 tahun.
Namun, setelah dia memenangkan uang itu hidupnya justru tidak beraturan.
Dia sering mabuk-mabukan tanpa henti, merusak properti rumah mewahnya, dan menghancurkan mobil-mobilnya.
Hidup bergelimang harta membuatnya rajin berfoya-foya, hingga akhirnya harta yang dimilikinya ludes hanya dalam hitungan 7 tahun.
Pada 2009 dia kehilangan semua hartanya, rumah mewahnya tidak terawat membuat harganya sangat rendah.
Pasca kebangkrutannya dia kembali menjadi tukang sampah pada tahun 2010, dan kini setelah 9 tahun beginilah kabar "mantan milyader" itu.
Menurut The Sun Jumat (15/11/19) Sekarang Carroll bekerja sebagai penghantar batu bara.
Berkata pada Mirror Carroll mengatakan,"itu tidak salah, itu adalah 10 tahun terbaik dalam hidup saya."
"Saya tidak melihat kebelakang, dan tidak menyesal, itu 10 tahun lalu, dan tidak ada yang salah dengan itu," katanya.
"Aku juga tak ingin mengulanginya, sekarang aku menjalani gaya hidup yang baik dan bebas dan lebih bahagia karena hidupnya kembali," jelasnya.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Mengalami Epilepsi?
Selama bertahun-tahun Carroll menghabiskan uangnya untuk alkohol dan narkoba, serta pesta wanita dengan teman-temannya.
Carroll juga sempat muncul di pengadilan lebih dari 30 karena sering mengendarai mobil mewah ugal-ugalan sambil minum bir.
Minum dan liburan liar di rumah bordil, adalah hal biasa hingga dia diceraikan istrinya pada saat istrinya hamil 7 bulan.
Ayahnya meninggal pada saat dia berusia 10 tahun, tapi dia juga membagikan uangnya pada ibu, bibi, dan pamannya serta mantan istrinya.
Sedangkan sisanya digunakan untuk berpesta sampai dia bangkrut.
Saat bangkrut dia hanya bisa bekerja sebagi tukang sampah.
Tahun 2012 setiap klub malam di Inggris melarangnya masuk sehingga dia pindah ke Skotlandia dan menyewa rumah di sana.
Sebelum dia menemukan pekerjaannya barunya sebagai penhantar batu bara, Carroll bekerja di pabrik biskuit dan bekerja di rumah jagal sampai ditutup.