Beberapa waktu setelah mimpi itu, baru terbongkarlah kalau ayahnya telah meninggal dunia.
Bahkan jasad ayahnya dikubur di dapurnya, di bawah musala.
Tragisnya, ayahnya, Surono meninggal dibunuh oleh ibunya, Busani, dan kakaknya, Bahar Mario.
Fatim tidak pernah menyangka, kalau sang kakak tega melakukan hal keji itu kepada ayahnya hanya karena cemburu soal harta (ekonomi).
“Kakak itu memang kerap bilang, apa-apa yang diberi saya oleh bapak."
"Padahal bapak memberlakukan sama kepada kami.”
“Saya tidak nyangka, juga kaget kok sampai tega begitu. Dikuburnya di situ lagi, tempat saya salat,” ujarnya.
Kini Fatim harus tegar karena memiliki bayi perempuan berusia 22 hari di tengah peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Sebelumnya, Surono diduga tewas di tangan anaknya sendiri, Bahar Mario.
Pembunuhan itu diketahui dan diamini oleh ibunya, Busani. Jasad Surono kemudian dikubur dan dicor di dapur rumah itu.
Lokasi penguburan jasad Surono belakangan dijadikan tempat shalat. Kasus itu terkuak pada 3 November 2019. (Sri Wahyunik)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Gadis 20 Tahun Ini Tak Sadar Bila Tiap Hari Salat di Atas Makam Ayahnya di Jember
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR