Advertorial
Intisari-Online.com - Dilihat dari udara, sebuah tambang yang merupakan pabrik bahan batu di Changsheng di Xintai, China, tampak begitu subur dan hijau.
Namun pada kenyataannya, keseluruhan area itu sepenuhnya adalah bebatuan tanpa tumbuhan sedikitpun.
Ya, itu adalah bebatuan yang dicat hijau agar dikira daerah subur.
Tindakan itu dilakukan untuk menipu otoritas lingkungan agar pertambangan dapat terus berjalan.
Dilansir dari Vice.com, Senin (5/8/2019), pekerja pabrik telah mengecat bebatuan itu sejak tahun lalu atas instruksi pejabat perusahaan.
Mereka mengira dengan itu gambar satelit akan menunjukkan area hijau di sekitar lokasi dan menyesatkan pihak berwenang sehingga berpikir bahwa peraturan lingkungan sudah dipenuhi.
Usaha tipu-tipu ini pun gagal.
Pekan lalu, pabrik itu gagal melakukan penilaian oleh biro lingkungan Xintai, yang menutup tambang dan menangguhkan orang-orang yang bertanggung jawab.
Mereka juga diberi tenggat waktu satu bulan untuk membersihkan cat-cat hijau dari batuan di situ.
Ketika ditanya mengapa batu-batu itu dicat hijau, seorang akuntan di tambang itu mengaku, itu dilakukan untuk menghindari inspeksi.
Sebenarnya tambang seukuran 7.000 meter persegi itu pun sudah memasang plang yang menyatakan bahwa produksi telah dihentikan.
Namun kegiatan itu sebenarnya masih terus berjalan.
Zhao Shugang, wakil sekretaris Komite Partai Kota Xintai dan walikota Xintai, menggambarkan Pabrik Bahan Batu Changsheng sebagai "sebuah perusahaan tanpa hati nurani."
Pemerintah China telah berusaha untuk menekan polusi industri dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah telah memperkenalkan berbagai langkah lingkungan dan melakukan inspeksi mendadak di pabrik, tambang, dan lokasi pemrosesan.
Tahun lalu, lebih dari 42.000 orang didakwa atas pelanggaran lingkungan dan mengeluarkan denda sejumlah 15,28 miliar yuan.
Ada kemungkinan bahwa siapa pun yang memberi perintah untuk mengubah Changsheng menjadi 'daerah hijau palsu' terinspirasi pada kasus gunung Laoshou China, yang pada tahun 2007.
Dalam laporan atas kasus ini, penduduk desa berspekulasi bahwa pekerjaan cat adalah upaya "menghijaukan" area sesuai dengan seruan untuk lebih memperhatikan perlindungan lingkungan.
Namun yang lain menganggap bahwa pejabat lokal sedang berusaha mengubah peruntunganfeng shui tambang.