Nurzen mengatakan, seminggu ia mengambil 12 ikat yang berisi 120 bungkus.
Setiap hari, Nurzen keliling berjualan dan penghasilan pun tak pasti, kadang laku kadang tidak.
Nurzen bercerita ia hanya tamat SD dan tak melanjutkan sekolah dan ia sudah hampir satu tahun berjualan kerupuk
"Sering pulang malam, kalau barang dagangan gak habis. Pokoknya sehabis saja, belum habis gak pulang," katannya.
Kabar adanya bocah dari Cianjur selatan yang terpaksa berjualan kerupuk ke daerah kota Cianjur, menarik perhatian anggota DPRD Cianjur, Rustam Efendi.
Ia langsung berinisiatif di internal fraksi untuk menyambungkan ke Dinas Sosial.
Ia mengatakan, ide jadi anak angkat dengan cara anggota fraksi iuran giliran untuk membantu pun sempat tercetus.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR