Intisari-Online.com – Seorang bocah perempuan berusia dua tahun tersedak sampai tewas meskipun ibunya yang putus asa memanggil pusat layanan darurat yang ‘kekurangan tenaga’ hingga tiga kali.
Gadis kecil itu, Mia Atkhins, akhirnya dilarikan ke rumah sakit dengan saluran udara tersumbat karena tersedak camilannya, pada Juli tahun lalu.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa ibu bocah cilik itu, Beth Ranger, harus memanggil layanan darurat hingga tiga kali sebelum dia memberi tahu penjawab panggilan bahwa putrinya tersedak.
Pada saat Beth terhubung, beberapa menit setelah teleponnya yang pertama, Mia tidak sadarkan diri.
Pusat layanan darurat itu ‘kekurangan tenaga’ ketika balita itu meninggal, demikian menurut pemeriksaan petugas koroner Maidstone.
Beth melakukan CPR pada Mia kecil sementara ambulans dikirim ke rumah di Greenhithe, Kent, pada 1 Juli tahun lalu.
Mia dibawa ke Rumah Sakit Lembah Darent di Dartford, Kent, tempat para dokter menemukan paramedis telah memasukkan tabung endotrakeal ke dalam kerongkongan Mia, alih-alih tenggorokannya.
Menempatkan tabung di "tempat yang salah" bisa mengurangi peluang Mia untuk bertahan hidup, pengadilan mendengar selama sidang pertama.
Beth berada di ruang tunggu keluarga bersama saudara perempuannya sementara polisi mengantar Liam ayahnya ke rumah sakit dari rumahnya di London.
Hasil pemindaian mengungkapkan bahwa Mia mati otak sehingga keluarga menghadapi tugas yang menyiksa batin untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir mereka dan mematikan mesin pendukung kehidupannya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR