Advertorial
Intisari-Online.com -Seorang anak 3 tahun kehilangan organ genitalnya setelah penisnya diamputasi dalam operasi yang gagal.
Melansir Daily Star, Senin (28/10/2019) penis balita itu diamputasi oleh seorang ahli bedah yang sangat berpengalaman.
Ayah anak itu, Alberthy Camargos (24) mengetahui organ genital putranya telah teramputasi ketika meminta perawat untuk mengganti perban putranya.
Balita itu sebelumnya menjalani operasi pengambilan kulit di penisnya atau prosedur sunat.
Baca Juga: Kehidupan Gelap Para Algojo Abad Pertengahan, Master Pekerjaan 'Kotor' yang Diasingkan
Camargos meminta perawat untuk mengganti perban putranya yang berlumuran darah.
Namun ia merasa terkejutmenemukan kain kasa yang digulung seperti penis itu bukanlahorgan genital putranya.
Berita buruk itu menyebabkan ayah muda tersebutterguncang.
Dia mengatakan, "Itu hanya beberapa jam setelah operasi, ketika mereka mengangkat kain kasa dan tidak ada penis yang terlihat, hanya tunggul."
Operasi ini dilakukan oleh dokter Pedro Abrantes di Rumah Sakit Dr Carlos Marx Municipal di Malacachta, Brasil tenggara.
Dokter Abrantes sendiri dilaporkan meninggal dunia karena serangan jantung di rumahnya dua hari setelah operasi pada balita itu.
Ayah muda itu mengatakan dokter itu dilaporkan menolak mengakui kesalahan apa pun selama pemeriksaan balita beberapa jam setelah prosedur.
Camargos mengatakan dokter telah meyakinkannya bahwa semuanya normal.
Dia menambahkan, “Dia (dokter Abrantes) mengatakan kepada saya bahwa dia telah menghilangkan kelebihan kulit dan penis akan muncul kembali dalam 10 hari.
“Saya merasa jijik dengan jawabannya. Mereka memperlakukan saya seperti orang bodoh dan saya benar-benar kehilangan kepercayaan terhadap tim medis.
"Saya tahu hanya dengan melihat dan mendengar tangisan kesedihan putra saya dan melihat keadaannya yang kacau, bahwa operasi itu salah, dan bagian tubuh putra saya telah dimutilasi."
Ayahitu meminta putranya dipindahkan ke rumah sakit swasta di kota tetangga, tempat evaluasi baru dan terperinci yang dilakukan oleh seorang ahli urologi dan dokter anak mengkonfirmasi bahwa organ genital anak telah terputus.
Seorang juru bicara Rumah Sakit Kota Dr Carlos Marx mengatakan penyelidikan internal sedang berlangsung dan tim medis yang membantu Dr Abrantes sedang diselidiki.
Departemen kesehatan kota bekerja dengan ayah untuk memastikan anak balita itu akan menerima semua konsultasi dan bantuan medis yang diperlukannya.
Keluarga balita masih mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap rumah sakit.
Seorang pejabat kesehatan mengatakan ada begitu banyak catatan masalah selama 30 tahun karier dokter bedah yang meninggal itu sebagai tenaga medis.
Camargos menyesalkan, "Kematian dokter yang tak terduga telah merampok kami dari satu individual yang bisa memberi kita jawaban langsung dan yang mungkin bertanggung jawab langsung."
Kepala polisi, Mariana Grassi, mengatakan kepada FocusOn News bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk “memastikan apakah Tuan Abrantes, yang meninggal dalam kondisi yang tidak mencurigakan, semata-mata bertanggung jawab atas kesalahan medis atau apakah profesional lain terlibat.”
Sementara pada kasus amputasi penis, dokter berusahamengembangkan jaringan ereksi balita, yang berarti dia akan dapat menjalani kehidupan seks yang normal.
Baca Juga: Dari 775 Ruangan di Istana Buckingham, Ratu Elizabeth II Hanya Gunakan 6 Kamar Berikut, Apa Saja?