Advertorial

Selama 3 Hari Peluk Mayat Ibunya yang Membusuk, Begini Kondisi Balita Usia 2 Tahun Ini Saat Ditemukan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko menjelaskan kronologi penemuan jasad Murni dan anaknya tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko menjelaskan kronologi penemuan jasad Murni dan anaknya tersebut.

Intisari-Online.com - Seorang balita berusia 2 tahun bernisial EA terus memeluk tubuh ibunya Murni (39) yang sudah meninggal dunia di dalam kamar kos.

Kondisi sang ibu dari bocah balita tersebut saat ditemukan sudah dalam kondisi membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

Wanita tersebut diketahui bernama Murni yang tinggal bersama balitanya yang berusia 2 tahun di kamar kos tersebut.

Murni baru diketahui warga meninggal dunia ketika pemilik kosan hendak menagih uang bulanan.

Baca Juga: Muncul Semburan Air Mencapai 50 Meter di Tengah Musim Kemarau, Orang-orang Heran dan Berbondong-bondong Datangi Tempat Itu

Seperti dikutip dari Kompas.com, jasad Murni ditemukan dalam kondisi setengah telanjang di sebuah kosan yang berolasi di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (28/10/2019).

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko menjelaskan kronologi penemuan jasad Murni dan anaknya tersebut.

Indratmoko mengatakan, Murni dan anaknya ditemukan saat saksi Ratnawati yang juga pemilik indekos hendak menagih uang sewa kos di kamarnya.

"Pukul 16.00 Wita, mayat perempuan ditemukan dalam keadaan posisi terlentang dalam keadaan setengah telanjang di depan kamar mandi indekos," kata Indratmoko saat dikonfirmasi, Senin.

Saat itu Ratna mencium bau tidak sedap dari dalam kamar yang dihuni oleh Murni dan juga putrinya yang masih berusia 2 tahun.

Ratna sempat mengetuk pintu indekos, namun tak ada jawaban dan pintu dalam keadaan terkunci dari dalam.

Namun, saat itu terdengar tangisan seorang anak kecil dari dalam kamar.

Merasa curiga, pemilik kosan pun langsung mencari pertolongan kepada tetangganya.

Terlebih, bau tidak sedap mulai tercium hingga di luar kamar kosan.

"Usai mendengar tangisan itu, saksi mencari pertolongan dan memberitahu tetangganya perihal tangisan anak-anak dan bau tak sedap tersebut," ujar Indratmoko.

Baca Juga: Ketahuan Atasan Tengah Memasak Nasi di Kantor Demi Menghemat Uang, Alasan di Balik Tindakan Pria Ini Sungguh Mulia

Tidak lama setelah memanggil saksi lainnya, ketua RT dan Bhabinkamtibmas setempat mendatangi kos tersebut. Pintu kamar dibuka dengan cara dicungkil.

Saat pintu dibuka, warga pun kaget mekita melihat tubuh murni sudah terbujur kaku dipeluk anaknya yang masih berusia 2 tahun.

Polisi yang tiba di lokasi langsung membawa anak tersebut untuk dirawat. Kamar indekos kini dipasangi garis polisi.

Balita 2 tahun langsung berdiri saat petugas datang

EA bocah balita berusia 2 tahun langsung berdiri ketika melihat petugas dan beberapa warga datang untuk melakukan pertolongan.

Ia pun kemudian melepaskan pelukannya dari tubuh sang ibu yang sudah meninggal dunia tersebut.

Dengan cepat polisi langsung mengambil EA dari sebelah ibunya yang diduga telah meninggal sejak tiga hari lalu.

"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik."

"Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin, Senin (28/10/2019) malam mengutip sumber yang sama.

Korban diduga sudah meninggal 3 hari

Marni wanita berusia 39 tahun yang ditemukan tewas di kamar kos diduga sudah meninggal dunia sejak tiga hari.

Arif mengatakan, EA bersama ibunya sudah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati itu sejak tiga bulan lalu.

Arif menegaskan, tim Dokpol Polda Sulsel tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita asal Maros tersebut.

Baca Juga: Nelayan Ini Mendadak Kaya Setelah Temukan 'Kotoran Termahal di Dunia' Seharga Rp4,5 Milliar, Mengapa Harganya Semahal Itu?

"Hasil pemeriksaan, kondisinya saya masih menunggu dari Dokpol."

"Dokpol menduga sudah tiga hari meninggalnya. Dari hasil sementara tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan," katanya.

Dari informasi yang dihimpun, pada Jumat (25/10/2019) ibu EA sempat meminjam ponsel milik salah seorang saksi bernama Ratih (23) untuk memesan ojek online sekitar pukul 18.00 Wita.

Setelah kejadian itu, Murni dan EA tidak lagi kelihatan.

"Tapi tetap akan dilakukan penyelidikan. Dia kontrak sekitar tiga bulan kata ibu kosnya."

"Kita menunggu dulu keluarganya untuk proses hukumnya. Yang jelas dari Dokpol itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Arif.

Kondisi balita

Saat ditemukan, balita 2 tahun berinisial EA dalam kondisi sehat.

"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik."

"Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin, Senin (28/10/2019) malam.

Namun hingga saat ini bocah tersebut belum bisa diwawancarai

Polisi juga masih belum bisa menyimpulkan bagaimana bocah dua tahun tersebut bertahan selama tiga hari di kamar kos yang terkunci itu.

"Penyelidikannya tidak sampai di situ. Anak itu juga belum bisa diwawancarai."

"Tadi anak itu ada di tetangganya, sudah dibersihkan juga katanya mau diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara."

"Riwayat penyakitnya (ibu korban) juga belum ada dari Dokpol," tutupnya.

Artikel ini pernah tayang di Bogor.tribunnews.com oleh Damanhuri dengan judul asli "Kisah Balita 2 Tahun Peluk Jasad Ibunya yang Membusuk di Kamar Kos, 3 Hari Tinggal Bersama Mayat"

Baca Juga: 'Kalau Ia Meninggal, Kuburlah Ia Dalam Kuburku', Bukti Cinta Bung Karno pada Naoko Nemoto

Artikel Terkait